PURBALINGGA – Sebanyak 800 orang terdiri dari para pelajar, berbagai komunitas pemuda seperti remaja masjid,  organisasi kepemudaan daro organisasi keagamaan serta perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Purbalingga di kaki Gunung Slamet, tepatnya di Rest Area Desa Serang Kecamatan Karangreja Minggu (23/10) mengikuti Petualangan Pemuda Dalam Rangka Hari Sumpah Pemuda Ke-88 Tahun 2016 Tingkat Kabupaten Purbalingga.

Dengan menyusuri hutan, perbukitan terjal, melintasi sungai-sungai kecil di kaki Gunung Slamet dengan jarak 12 kilometer, peserta melewati beberapa pos. Disetiap pos yang dilewati peserta/regu yang masing-masing regu berjumlah delapan orang, mereka diberi tes tertulis yang meliputi empat pilar, tes kepariwisataan juga kemampuan baris berbaris serta menyanyikan lagu-lagu wajib. Peserta juga diuji dengan merambat menggunakan tali secara berombongan melawati sungai dan merayap melewati beberapa tempat yang bermedan sulit.

“Kegiatan petualangan pemuda ini bukan hanya kegaiatan menikmati gunung saja, akan tetapi peserta juga akan diberikan tes wawasan kebangsaan, tes tertulis, kepariwisataan. Kedepan kegiatan ini diharapkan tidak hanya diikuti peserta idak hanya dari Purbalingga saja, akan tetapi juga dari Jawa Tengah,”jelas Subeno Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga.

Subeno menambahkan, bahwa kegiatan Petualangan Pemuda masih dalam rangkaian Hari Sumpah Pemuda Ke-88 Tahun 2016 Kabupaten Purbalingga,. Sedangka dua kegiatan sebelumnya yang sudah dilakukan diantaranya  lomba lari 10 Kilometer, Gerak Jalan 19 Kilometer dan yang ketiga adalah lomba petualangan pemuda.

“Maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalah adalah dalam rangka memberikan pendidikan dan latihan ke pada pemuda Indonesia khususnya pemuda Purbalingga dalam rangka meningkatkan jiwa dan semangat patriotisme nasionalisme sehingga akan semakin melekat merah putih di dada pemuda,”jelasnya.

Dalam sambutannya, Bupati Purbalingga Tasdi mengatakan terima kasih kepada panitia yang sudah menggagas kegiatan tersebut. Selain itu, bupati mengingatkan, bahwa peringatan Sumpah Pemuda, tersebut  sudah 88 tahun atau tepatnya  28 Oktober 1928 lalu, dimana pergerakan perjuangan bangsa Indonseia yang diprakarsai pemuda-pemuda yang diawali pergerakan nasional  20 Mei 1908 sampai dengan puncaknya 28 Oktober 1928  para pemuda selalu didepan dalam rangka memperjuangkan bangsa Indosesia supaya menjadi bangsa merdeka. Ada dua hal yang mesti dicermati dari kegiatan tersebut, yakni historis dan teleskopisnya.

“Sekarang 88 tahun peringatan tersebut, kalau kita peringati ada dua hal yang harus dicermati, yakni bagaimana historisnya dan teleskopisnya. Historis yaitu apa yang menajdi sejarahnya, sehingga sumpah pemuda harus diperingati. Sedangkan teleskopis adalah, apa rencana yang akan dilakukan kedepan supaya hidup ini bermanfaat tidak hanya bagi diri kita, keluarga, akan tetapi bermnfaat bagi bangsa dan negara RI,”ujarnya.

Bupati menambahkan, bahwa dahulu para pemuda berjuang bagaimana merebut kemerdekaan, sedangkaan saat ini pemuda harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan, dengan berbagai tantangan di era global yang cukup berat pemuda harus bersiap diri agar menjadi pemuda tangguh.

“Tantangan demi tantangan cukup berat, era global musuhnya cukup banyak yakni narkoba terorisme, radikalisme dan sebagainya , maka sebagai pemuda harus menyiapkan diri bagaimana untuk menjadi pemuda yang tangguh,”pinta Bupati. (Sukiman)