PURBALINGGA – Meski ada kebijakan libur Idul Fitri 1437 H bagi para PNS, namun sebagian karyawan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, khususnya di Bidang Pariwisata, tetap masuk kerja. Mereka hanya diliburkan pada hari H Idul Fitri. Para karyawan baik yang berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) maupun Tenaga Harian Lepas (THL) itu tetap masuk dan ditugaskan di obyek wisata yang dikelola Dinbudparpora.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinbudparpora Purbalingga Ir Prayitno, M,Si mengatakan, jumlah karyawan Bidang Pariwisata baik PNS maupun THL seluruhnya berjumlah 40 orang. Dari jumlah itu, 8 orang di kantor dinas, dan selebihnya ditugaskan di obyek wisata. “Selama libur sebelum dan sesudah lebaran, para PNS dan THL tetap ditugaskan di obyek wisata. Untuk tenaga Bidang Pariwisata di kantor ditambah dari Sekretariat dan Bidang lain di Dinbudparpora, juga ikut ditugaskan melayani wisatawan khususnya di Goa Lawa. Dengan pengerahan tenaga dari kantor, diharapkan  wisatawan yang datang di obyek wisata khususnya Goa Lawa dapat terlayani dengan baik,” kata Prayitno, Rabu (29/6).

Prayitno merinci, karyawan yang bertugas di obyek wisata, masing-masing di Goa Lawa 19 orang, Bumi Perkemahan Munjuluhur 8, Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman (MTL) 3, dan pos pendakian Gunung Slamet 2 orang. Sebagian besar tenaga di obyek wisata berstatus THL. “Pada hari H Idul Fitri, biasanya pengunjung obyek wisata masih sepi, sehingga hanya kami berlakukan piket.  Namun, mulai H+1 hingga H+6, semua karyawan diwajibkan masuk. Jika obyek wisata masih ramai, maka penugasan karyawan yang semula bertugas di kantor diperpanjang,” kata Prayitno.

Penugasan para karyawan ini, selain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan, juga mengamankan target pendapatan yang dipatok pada beberapa obyek wisata.  Dari tujuh jenis pendapatan yang dikelola Bidang Pariwisata dengan total target  sebelum APBD Perubahan sebesar Rp 645 juta, baru satu jenis yang sudah melampaui target. Satu jenis pendapatan yang sudah melampaui target yakni pendakian gunung Slamet, dari target Rp 15 juta, sudah disetor Rp 42 juta. Sementara beberapa obyek lainnya yang terdiri dari MTL Soedirman, Buper Munjuluhur, wana wisata Serang, Goa Lawa dan petilasan Ardi Lawet, pendapatannya rata-rata sudah tercapai sekitar 40 persen.

“Khusus untuk Goa Lawa, dari target Rp 475 juta, hingga 31 Mei 2016 sudah disetor 160,9 juta. Dalam satu tahun, pendapatan terbesar akan dicapai pada libur lebaran yang diprediksi bisa menyumbangkan sekitar Rp 250 juta lebih. Oleh karenanya, kami akan menggenjot pemasukan pendapatan pada saat libur lebaran pekan depan, apalagi target pendapatan juga akan dinaikan setelah APBD Perubahan ditetapkan,” kata Prayitno.

Sebelumnya Bupati Purbalingga Tasdi dalam rapat persiapan Idul Fitri yang digelar di Operation Room Graha Adiguna, Selasa (28/6) menyampaikan, ketentuan libur lebaran bagi PNS terbagi menjadi dua yakni libur nasional pada tanggal 2 dan 9 Juli serta cuti bersama pada tanggal 4,5 dan 8 Juli 2016. Diharapkan adanya libur selama masa lebaran tersebut dapat meningkatkan etos kerja dan produktifitas pegawai. “Setelah Idul Fitri, tidak boleh disambung dengan cuti tahunan. Apalagi jatah cuti tahunannya tinggal tersisa 6 hari kerja setelah dikurangi cuti bersama lebaran, cuti bersama natal dan cuti nyadran,” kata Bupati Tasdi. (y)