PURBALINGGA – Prestasi tidak hanya dapat diraih anak-anak di sekolah formal atau sekolah umum saja, namun prestasi anak-anak panti asuhan juga tidak kalah dari sekolah umum. Dibandingkan dengan boarding school yang dikelola oleh pemerintah yang degelontor dengan anggaran yang luar biasa besar, namun di panti asuhan yang mampu membangun karakter anak didiknya, akan tetapi tidak mengesampingkan prstasi anak didiknya.
“Dibandingkan dengan sekolah bording school yang dikelola oleh pemerintah yang memerlukan anggaran luar biasa. Namun di panti asuhan Mandanisiwi dapat memberi teladan/contoh serta dapat membangun karakter anak didiknya tanpa mengesampingkan prestasi anak didiknya,”tutur Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Purbalingga Muhammad Nurhadi saat mewakili Bupati Purbalingga Tasdi pada acara Pelepasan Anak Asuh Panti Asuhan Mandanisiwi Purbalingga di aula setempat Kamis (14/7).
Menurut Nurhadi, sukses menyelenggarakan pendidikan, merupakan bentuk pendidikan yang banyak diharapakan oleh masyarakat. Akan tetapi belum tentu semua lembaga pendidikan atau panti asuhan bisa menyelenggarakan. Karena ada keterpaduan antara lembaga pondok /boarding shcool tapi memiilki lembaga pendidikan.
“Namun panti asuhan Mandanisiwi mampu melakukan hal tersebut, sehingga atas nama pemerintah daerah, kami ucapkan terima kasih kepada para pengasuh yang sudah menjadi pelopor bagi anak asuhnya khususnya dari kaum dhuafa untuk mendapatkan pendidikan yang layak,”ujarnya.
Yang sudahj dilakukan oleh panti asuhan Mandanisiwi, sambung Nurhadi, sejalan dengan visi pemerintah kabupaten (pemkab), karena sudah membentuk karakter yang luar biasa serta membangun masyarakat juga membangun pondasi atau generasi penerus yang sejahtera dan berakhlak mulia. Sehingga pemkab Purbalingga akan senantiasa mendukung kegiatan tersebut.
“Bentuk dukungan pemkab kepada panti asuhan, adalah peningkatan bantuan yang terus ditingkatkan. Untuk tahun ini, bagi seluruh panti asuhan yang sudah resmi mendapat ijin operasional dari pemerintah akan ditingkatkan. Nilai bantuannya sudah meningkat, yang tahun kemarin hanya Rp10 juta pertahun, tahun ini meningkat seratus persen menjadi Rp20 juta per panti asuhan,”jelasnya.
Nurhadi menandaskan, selain meningkatkan bantuan bagi panti asuhan, untuk mendukung visi pemkab dalam membentuk Purbalingga yang berakhlak mulia, pemkab Purbalingga juga akan membangun Purbalingga Islamic Center (PIC). Program lainnya adalah pemugaran rumah tidak layak huni dan subuh berjamaah.
Pimpinan Panti Asuhan Mandanisiwi Purbalingga, Suparna mengatakan, bahwa tahun ini, alumni panti yang dilepas sebanyak 12 orang. Sedangkan batasan terminasi anak di apnti asuhan hanya sampai dengan anak lulus pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Namun kami menekankan kepada anak-anak, agar tidak sampai pada batasan SMA saja,akan tetapi pada batasan tingkat perguruan tinggi,”jelasnya.
Untuk tahun ini, tambah Suparna, beberapa anak asuh panti yang dipimpinnya ada yang mendapatkan beasiswa dari beberapa perguruna tinggi. Selain itu, usai anak-anak lepas dari panti pihaknya juga meminta kepada orang tua untu memberi motivasi/dorongan agar anaknya tetap rajin mengamalkan ilmu yang didapat di panti, baik ilmu agama maupun ilmu yang di dapat di sekolah. Pelepasan yang rutin yang dilakasanakn setiap tahun, ketika ada anak asuh panti asuhan yang telah menyelesaikan pendidikan di tingkat SLTA/SMK sederajat, merupakan wujud secara formal, akan tetapi bukan berarti alumni tidak boleh di panti. Sehingga kegiatan tersebut, bertujuan untuk mempererat tali silturahmi, antar orang tua asuh, anak asuh serta masayarakat sekitar panti, tandas Suparna. (Sukiman)