PURBALINGGA – Pentas seni kesenian uyon-uyon  yang diselenggarakan setiap bulan sekali oleh Pemerintah Kabupatren (Pemkab) Purbalingga berupa penampilan seni karawitan Jawa tidak hanya melibatkan masyarakat dari 18 kecamatan. Namun untuk melestarikan dan menjaga budaya tradisional tersebut, sekolah juga dilibatkan.

Untuk bulan ini, giliran Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Purbalingga tampil di Pendapa Dipokusumo Selasa malam (30/8) memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan kebolehan siswa-siwinya memainkan gending-gending  Jawa dan menampilkan beberapa tarian tradisional Jawa di hadapan Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta para pimpinan SKPD dan masyarakat.

Diantara gending-gending dan lelagon yang ditampilkan antara lain, Ricik-ricik Banyumasan, Gugur Gunung, Ayun-ayun Tanjung Gunung, Lancaran Rembang Kumandang dan Lancaran Bazis serta Lancaran Eling-eling Banyumasan (Beksan Gambyong Banyumasan). Selain itu, di sela-sela acara tersebut, seperti biasanya, tokoh budaya ber juluk Ki Waru Doyong yaitu Subeno mantan Sekda Purbalingga juga menyampaikan ular-ular dengan ajakan melestarikan seni budaya melalui petuah-petuahnya yang tak jenuh di dengarkan oleh para yang hadir.

Dalam sambutannya, Bupati Purbalingga Tasdi menuturkan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dari sekolah dalam rangka ikut melestarikan budaya tradisional khususnya seni karawitan.

“Seni Karawitan merupakan salah satu musik Indonesia yang indah, unik dan mengandung nilai estetika yang tinggi. Harapan saya, upaya nyata pengembangan dan pelestarian budaya ini tidak hanya dilakukan di sekolah saja. Akan tetapi dilakukan sedini mungkin lewat lembaga-lembaga dasar, baik formal maupun non formal,”pintanya.

Bupati menambahkan, bahwa pengembangan dan pelestarian tidak hanya seni karawitan saja, akan tetapi juga seni tradisional lain yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, sehingga keberadaannya akan terjaga dan lestari, sebagai salah satu kekeyaaan budaya warisan nenek moyang, ujar bupati.(Sukiman)