PURBALINGGA – Ribuan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Purbalingga dan beberapa kabupaten sekitar menggelar apel siaga di Alun-alun Purbalingga, Minggu sore (31/5). Mereka menunjukkan kesiapan dalam menghadang paham radikalisme yang masuk di Indonesia.
Kepala Satuan Koordinator Nasional (Kasatkornas) Banser H Alfa Isnaini mengatakan, Banser harus berada di garis terdepan dalam mempertahankan dan menjaga keutuhan negara dari paham-paham radikalisme yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Banser, desain diklatnya adalah membangun NKRI, dan sepanjang Banser ada, sampai sekarang belum ternodai. Kerena itu, desain itu terus dipupuk. Kalau ada kelompok lain yang masuk dan membentuk negara lain selain NKRI, maka siap-siap berhadapan dengan Banser,” katanya.
Lebih lanjut, langkah nyata yang dilakukan adalah konsolidasi secara menyeluruh di wilayah Nusantara hingga di tingkat kecamatan. “Dan saya selalu turun ke seluruh nusantara dalam rangka mengkonsolidasi kekuatan dan gagasan bahwa NKRI itu harga mati,” katanya.
Secara kongkret, tegasnya, Banser bersama pemerintah dan kelompok-kelompok lain, siap menghadapi dan memberantas kelompok radikalisme yang merongrong kedaulatan NKRI.
“Kalau kemiskinan memang menjadi pintu masuk radikalisme, Banser juga harus mendukung program-program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. Termasuk di Purbalingga ini,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Purbalingga mengatakan, kedaulatan NKRI merupakan harga mati yang harus dijaga oleh seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap, Banser bersama pemerintah dan elemen yang lainnya bisa terus bersinergi dalam menjaga NKRI dan ikut bersama membangun negara.
“Saya berharap Banser tetap menjadi pagar dan ujung tombak bagi organisasi Nahdatul Ulama. Banser juga harus tetap menjadi contoh bagi organisasi kepemudaan lainnya dalam menangkal isu di masyarakat yang akan merongrong keutuhan NKRI,” pintanya.
Tergores
Usai apel, Bupati yang dikenal dekat dengan kalangan NU ini berbaur dengan para anggota Banser menyaksikan berbagai atraksi keterampilan Banser seperti permainan bambu gila, debus dan tarian thek-thek kentongan.
Saat unjuk olah kanuragan oleh para anggota Silat Tauhid Indonesia (STI), Bupati Sukento sempat diminta untuk mengikuti atraksi tenaga dalam itu. Oleh salah seorang anggota Banser, tangan kanan Bupati beberapa kali diris dengan sebilah golok yang tajam.
Meski sempat sedikit tergores, Bupati mengaku bangga dapat mengikuti atraksi itu. “Tidak masalah. Berkat doa-doa dan ilmu yang dimiliki anggota Banser, yang tergores bisa cepat disembuhkan,” katanya.
Apel yang dihadiri para anggota Banser se Barlingmascakeb bertujuan untuk menangkal paham radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI. Apel tersebut juga dihadiri oleh SKPD, tokoh NU, GP Ansor Purbalingga serta ketua Ansor dan Banser dari Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Cilacap dan kabupaten lainnya. (Hardiyanto)