Di era perubahan iklim ini, peran pertanian terlebih sektor pangan sangat strategis. Sektor pertanian sebagai penyedia pangan dan bahan baku pengolahan ini perlu mendapatkan perhatian.
Walaupun sektor pertanian sebagai penyangga pangan dunia, namun hampir semua usaha tani ini rentan terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, perubahan iklim merupakan salah satu ancaman serius terhadap ketahanan pangan yang harus disikapi secara bijak.
Dalam rangka mendukung peringatan Hari Pangan Sedunia, Indonesia berpartisipasi melaksanakan peringatan HPS melalui Kementerian Pertanian sebagai penyelenggara. Kegiatan HPS ini telah diawali dengan Upaya Khusus Kementerian Pertanian dalam pencapaian swasembada pangan khususnya padi dan jagung yang telah memperoleh hasil yang menggembirakan dan akan dilanjutkan dengan upaya menuju swasembada daging sapi dengan adanya program UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting).
Pada HPS tahun ini, masyarakat petani pun diajak dan diperlihatkan hasil atau capaian program pembangunan pertanian. Serta mensyukuri capaian-capaian khususnya selama 2 tahun pemerintahan Kabinet Kerja. Dimana fokus Kabinet Kerja pada sektor pertanian yaitu mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Mensejahterakan Petani.
Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 Tahun 2016 diselenggarakan
pada tanggal 28 sampai dengan 30 Oktober 2016, bertempat di Kompleks Pemerintah Kabupaten Boyolali, Desa Kemiri, Kecamatan
Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Rangkaian Kegiatan HPS ke-36 Tahun 2016 diawali dengan pembukaan dan Tur Diplomatik pada tanggal 28 Oktober 2016. Dijadwalkan Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman beserta ibu akan hadir pada acara puncak hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2016.
Sekilas Kegiatan HPS ke-36 Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
- Acara Puncak dan Panen Raya
Puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) 2016 dihadiri oleh Presiden RI pada tanggal 29 Oktober 2016 ditandai dengan pelaksanaan panen padi teknologi Jarwo Super di Kecamatan Desa Trayu, Banyudono, Kab. Boyolali dan upacara puncak di Alun-alun Kabupaten Boyolali.
- Pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-36 akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian pada Jumat, 28 Oktober 2016. Pada rangkaian pembukaan pameran dilakukan juga kunjungan ke lokasi stand. Pameran HPS tahun ini menampilkan 205 stand pameran yang diikuti oleh
Kementerian/Lembaga terkait, BUMN, pemerintah daerah, organisasi internasional dan
perusahaan swasta dan perusahaan media publikasi bidang pertanian.
- Gelar Inovasi Teknologi pada peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini bertema “Inovasi Pertanian Lahan Kering Merespon Perubahan Iklim dalam rangka Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Pangan.”
Gelar Inovasi Teknologi menampilkan Teknologi Unggulan Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan, Tanaman Hortikultura, Peternakan, Teknologi Tata Kelola Air, Performans Teknologi, Saung Inovasi sebagai wahana Display Produk, Klinik Agribisnis, dan Pelatihan.
- Aneka Lomba dan Demo, yaitu Lomba Cipta Menu Beragam,
Bergizi Seimbang, dan Aman (LCM B2SA) berbasis pangan lokal, Lomba Menggambar, serta Lomba Pemanfaatan olahan sayur dan buah.
- Tur Diplomatik akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2016. Peserta Tur
Diplomatik berasal dari Duta Besar negara sahabat dan perwakilan organisasi internasional.
- Penghargaan kepada Penggerak/Pelopor Pembangunan Pertanian Tahun 2016 kepada insan pertanian yang menciptakan inovasi baru bidang Pertanian dan Pangan serta berdampak nyata terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.
- Acara Penutupan
berupa Jalan Sehat dilaksanakan di alun-alun Kota Boyolali, Pemecahan Rekor Muri Makan Jagung Terbanyak, Festival Jagung Terbesar, kemudian secara resmi ditutup dengan Upacara Penutupan.
Adanya peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) pada setiap tanggal 16 Oktober adalah sebuah momentum yang mengingatkan dunia bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat secara berkelanjutan. Momen HPS adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian akan pentingnya penanganan masalah pangan baik di tingkat nasional, regional maupun global secara berkelanjutan.
Hari Pangan Sedunia diinisiasi sebagai bentuk perhatian bahwa semakin rawannya krisis pangan di dunia telah diingatkan oleh FAO (Food and Agriculture Organization) sejak diselenggarakan Konferensi Pangan Sedunia di Roma tahun 1974. FAO pada Konferensi ke-20 bulan Nopember 1979 di Roma mencetuskan Resolusi Nomor 179 yang disepakati semua negara anggota FAO termasuk Indonesia, yang menetapkan untuk memperingati World Food Day (Hari Pangan Sedunia). Peringatan HPS mulai tahun 1981 dilaksanakan setiap tanggal 16 Oktober, sesuai dengan hari didirikannya FAO yaitu pada tanggal 16 Oktober 1945 di Quebec City, Canada.
Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian
E-mail: humas-ip@pertanian.go.id
Situs web: http://pertanian.go.id