PURBALINGGA – Kepedulian Pemerintah Kabupaten Purbalingga terutama Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mendapat apresiasi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Solo, Sabitul Wafa. Pasalnya, Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga ini dinilai sangat peduli pada penyelenggaraan haji didaerahnya dengan mengantar dan menjemput langsung para jamaah haji kabupaten Purbalingga.

“Hingga saat ini baru kabupaten Purbalingga yang pada saat pemberangkatan dan pemulangan jamaah hajinya dihadiri lengkap oleh pejabat di daerahnya,” kata Wakil Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) Debarkasi Solo Sabitul Wafa, saat menyerahkan kembali 351 Jamaah Haji Kelompok Terbang (Kloter) 12 asal kabupaten Purbalingga di Ruang Musdhalifah Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis malam (22/9).

Bupati Tasdi hadir langsung di Asrama Haji Donohudan didampingi istri Ny. Erni Widyawati Tasdi, sejumlah anggota DPRD Purbalingga, pejabat Kementerian Agama dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Pada kesempatan itu, Bupati Tasdi mengatakan, para jamaah haji adalah aset Purbalingga, tokoh agama yang memiliki ilmu agama yang cukup untuk bersama-sama pemerintah membangun Kabupaten Purbalingga yang berakhlak mulia.

“Sekarang saya yang jemput, nanti Kloter 53 Bu Tiwi (Wabup Dyah Hayuning Pratiwi) yang jemput di tempat yang sama pada 8 Oktober. Ini bentuk kepedulian Pemkab Purbalingga terhadap para jamaah haji. Kami juga berterima kasih kepada petugas PPIH yang sudah mendampingi dan melayani para jamaah,” katanya.

Jamaah haji Purbalingga mendarat di Debarkasi Adi Sumarmo Solo sekira pukul 21.15 kemudian tiba di Asrama Haji pukul 21.40. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Bupati Tasdi dan para pejabat daerah. Setelah transit, jamaah haji kabupaten Purbalingga kemudian meninggalkan asrama haji sekira pukul 23.00 dan masuk Pendapa Dipokusumo Jumat pagi (23/9) pukul 04.10 WIB.

“Jamaah haji kloter 12 semula berjumlah 353 jamaah, sementara ini yang pulang 351 orang. Satu jamaah meninggal dunia dan satu jamaah lainnya masih dirawat di RS Al-Noor Mekah,” kata Ketua Tim Kesehatan Haji (TKHI)  Purbalingga Kloter 12 dr Gunawan Santoso.

Dijelaskan dr Gunawan, satu jamaah haji asal Purbalingga, Haryani (62) warga RT 4 RW 4 Kelurahan Bojong, Kecamatan Purbalingga, meninggal di Mekah saat menunaikan ibadah haji beberapa waktu lalu dan dimakamkan di Tanah Suci.

“Saat Bu Haryani datang ke Mekah dari Madinah, almarhumah sempat dirawat di KKHI (Klinik Kesehatan Hajin Indonesia) selama empat hari dan dinyatakan terserang pneumonia atau infeksi paru-paru. Saat prosesi armina, beliau masih bisa ikut, namun kondisinya semakin memburuk dan akhirnya meninggal. Almarhumah dimakamkan di sana,” terangnya.

Selain itu, satu jamaah haji lainnya, Imam Mursik warga Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, saat ini masih ditinggal di Arab Saudi karena masih dirawat di Rumah Sakit Al-Noor Mekah. Dia harus mendapatkan perawatan intensif karena sakit stroke dan pneumonia.

Setibanya di Donohudan, satu jamaah lagi, Mochammad Tauhid warga RT 2 RW 2 Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang harus dirawat dan dirujuk ke RS dr Moewardi Solo karena yang bersangkutan mengalami demam tinggi.

Kasi Penyelenggara Ibadah Haji Dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga Abdillah mengatakan, jamaah haji asal Purbalingga rombongan pertama yang tergabung pada Kloter 12 diberangkatkan ke Tanah Suci pada 12 Agustus lalu sebanyak 353 orang.

Adapun untuk rombongan kedua sebanyak 114 jamaah tergabung pada Kloter 53 yang sudah berangkat ke Tanah Suci pada 29 Agustus lalu. Pada penyelenggaraan haji tahun ini Kabupaten Purbalingga juga mendapat tambahan dua jamaah yang masuk dalam Kloter 74 karena untuk mengisi kekosongan kursi asal Jateng yang mengundurkan diri berangkat tahun depan. (Hardiyanto)