PURBALINGGA – Semakin menurunya kesadaran petani untuk menanam padi organic  dan lebih memilih menanam padi secaara instan (cepat) menjadi pekerjaan rumah bagi para penyuluh. Selain perlunya sosialisasi yang berkelanjutan, untuk menanamkan kesadaran pertania organic juga diperlukan dukungan dari pemerintah daerah.

Selain itu, penemuan beberapa varietas/jenis padi organik dari penyuluh Purbalingga seperti varietas  padi Mutiara juga belum mampu menarik petani Purbalingga untuk beralih menggunakan varietas tersebut.

“Saya dengan bupati akan berusaha, agar varietas padi mutiara dapat dikembangkan di Purbalingga,”jelas Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratatiwi saat membuka Workshop  Program Community Farming di Balai Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja Kamis (15/9) yang dihadiri dinas instansi terkait serta diikuti para kelompok tani setempat.

Menurut Wabup, nantinya berbagai prosedur dan petunjuk pelaksanaan bagi pengembangan padi Mutiraa di Purbalingga yang yang ada di dinas-dinas terkait yaitu Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan untuk segera disosialisasikan serta Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) untuk membantu memasarkan varietas unggulan dari Purbalingga tersebut.

“Nantinya dinas terkait  untuk prosedur yang harus diikuti dan dilaksanakan, karena ini merupakan varietas baru, sehingga  memang perlu sosialisasi. Nantinya Dinperindagkop juga untuk membantu pemasarannya. Sehingga kedepan Purbalingga tidak hanya terkenal bulu mata dan knalpot  saja namun bagaimana agar beras mutiara lebih berkembang di purbalingga,”ujarnya.

Untuk itu, Wabup meminta, agar penyuluh pertanian untuk senantiasa mendampingi petani dengan berbagai teknologi pertanian yang sudah diberikan oleh pemerintah agar teknologi pertanian yang semakin maju untuk dimanfaatkan. Sehingga hasil pertanian di Purbalingga semakin meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sedangkan untuk pengurusan sertifikasi varietas padi Mutiara di Purbalingga, pihaknya bersama Buapti Purbalingga juga akan menggandeng berbagai pihak terkait.

Kepala Dintanbunhut Kabupaten Purbalingga Zaenal Abidin mengatakan, sulitnya pengurusan sertifikasi produk menyebabkan Pemkab Purbalingga belum menyarankan dan mengedarkan benih padi tersebut kepada petani-petani di Purbalingga.

“Kesadaran petani Purbalingga untuk menanam padi organic semakin minim. Mereka lebih memilih menanam padi yang lebih instan. Ditemukannya  beberapa padi organic seperti padi varietas mutira produk unggulan local Purbalingga pun belum mampu menarik petani Purbalingga untuk beralih menggunakan benih padi varietas tersebut,”jelasnya.

Penemu atau Pemulia padi varietas Mutiara Saein mengatakan, pihaknya tidak memasarkan produk unggulan tersebut secara bebas, sebab bisa saja diklaim oleh daerah lain jika daerah lain dapat memproduksi padi varietas tersebut lebih banyak dari Kabupaten asa