Kesehatan menjadi factor penentu aktivitas seseorang. Termasuk kesehatan para pemudik, baik yang menggunakan kendaraan sendiri maupun angkutan umum. Dari catatan di Posko Kesehatan Terminal Bus Purbalingga, sedikit sekali yang memanfaatkan fasilitas yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten itu.
Dari awal berdirinya Posko kesehatan terminal bus Purbalingga, hanya ada belasan pemudik yang mengunjungi untuk meminta obat penyakit ringan atau sekedar memeriksa tekanan darah.
Salah satu penjaga Posko Kesehatan terminal Bus Purbalingga dr Ratna pada Kamis siang (16/7) mengatakan, posko kesehatan setiap harinya sepi. Rata-rata pasien datang ke posko kesehatan pada pagi hari atau ketika baru turun dari bus yang mengangkutnya dari luar kota.
Dari catatan yang ada selama Posko Kesehatan membuka layanan, hanya ada 13 orang yang datang dengan keluhan antara lain, pusing, mual, demam, dan diare.
Sementara di terminal bus Purbalingga dan Bobotsari pada Kamis pagi hanya sedikiti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang masuk. Diperoleh informasi dari petugas terminal Bobotsari Jatman, dimungkinkan merosotnya bus dari Jakarta yang masuk terminal Bobotsari pada Kamis pagi akibat terjebak kemacetan di jalan. (umang-kominfo)