PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi mengakui ,bahwa prestasi Kabupaten Purbalingga bidang olah raga masih masih dibawah wilayah-wilayah eks Karesidenan Banyumas. Sehingga peningkatan pembinaan serta perlu berbenah dan belajar banyak dari daerah lain.

“Dalam kancah pembinaan dan prsetasi di bidang olah raga, jujur saja, kita harus akui, kita masih dibawah wilayah yang ada di Karesidenan Banyumas. Hal tersebut membuktikan, bahwa kita harus berbenah serta belajar dari daerah lain dalam pembinaan di masing-masing cabang olah raga,”tutur Bupati Purbalingga Tasdi saat Halal Bihalal Komite Olah Raga Nasional (KONI) Purbalingga yang dirangkai dengan Ikrar Bersama Menolak Dan Melawan Segala Jenis Kekerasan Yang Berkedok Agama juga diserahkan bantuan bupati berupa senapan kepada atlet berprestasi oleh Bupati dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi di Pendapa Dipokusumo Kamis (21/7).

Disamping itu, sambung Bupati, ketersediaan sarana prasarana (sarpras) cabang olah raga di Purbalingga juga belum lengkap serta maksimal. Hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap perolehan prestasi di bidang cabang olah raga.

“Untuk itu, maka kami bersama ibu wakil bupati dalam visi dan misinya berupaya meningkatkan kualitas serta sumber daya manusia, salah satunya melalui bidang olah raga. Oleh karena itu, diperlukan komitmen kuat dari seluruh jajaran pemerintah dan seluruh komponen serta lapisan masyarakat Purbalingga, agar bidang keolahragaan di Purbalingga dapat berbicara di tingkat regional, nasional, bahkan internasional,”pintanya.

Selain itu, dalam Anggaran Penerimaan Dan belanja Daerah (APBD) tahun tahun depan, anggarannya juga akan ditambah dan ditingkatkan termasuk untuk memberi tunjangan kepada para atlet yang berprestasi agar mereka tidak lari dari Purbalingga.

Dalam kesempatan tersebut, bupati atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengapresiasi serta terimakasih yang tinggi kepada para atlet yang telah meraih prestasi, baik ditingkat daerah, provinsi maupun ditingkat pusat yang  atas semangat dan prestasi yang sudah diraih.

Menyikapi adanya berbagai kekerasan yang mengatasnamakan agama di berbagai negara mulai dari penyerangan pos polisi dan bom bunuh diri, hal tesebut menunjukan bahwa sikap yang ditujukan oleh kelompok atau golongan tertentu masih menjadi ancaman terhadap keamanan dan kenyamanan di masyarakat. Untuk itu, bupati menghimbau agar semua ikut menjaga keamanan serta ketertiban di masyarakat. Sehingga kenyamanan dan kondusifitas dilingkungan masyarakat dapat tercipta serta terjaga dengan baik.

“Karena apapun bentuk serta alasan kekerasan dan radikalisme yang menyebabkan kerusakan di muka bumi tidak dibenarkan oleh agama manapun, karena agama mengajarkan kedamaian dan kerukunan,”ujarnya. (Sukiman)