PURBALINGGA  –  Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi melakukan pemantauan pelaksanaan ujian nasional (UN)SMA/SMA/MA di wilayah pinggiran Purbalingga. Bupati Tasdi memantau empat sekolah di SMA Negeri 1 Karangreja, SMK Muhammadiyah 1 Bobotsari, SMA Negeri 1 Bobotsari dan SMK Negeri 1 Bojongsari. Sedangkan Wabup Tiwi memantau pelaksanaan UN hari pertama di SMK Negeri 1 Kaligondang, SMA Negeri 1 Kejobong dan SMK Penerbangan Perwiratama.

“”Pemantauan kali ini sengaja kita lakukan di daerah pinggiran. Ini yang pertama pantauan ke sekolah pingiran. Biasanya di perkotaan, pasti sudah bagus,” ujar Bupati saat menyambangi SMA negeri 1 Karangreja didampingi Kepala Dinas Pendidikan Tri Gunawan dan sejumlah pejabat terkait lainnya, Senin (4/4).

Saat dikunjungi Bupati, pelaksanaan UN di SMA tersebut berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Jumlah peserta UN sebanyak 151 siswa, seluruhnya dapat mengikuti UN hari pertama. Sementara di SMA Negeri 1 Bobotsari, Bupati memantau pelaksanaan UN melalui Closed Circuit Television (CCTV). Untuk mengantisipasi adanya kendala listrik padam, sejumlah sekolah telah menyiapkan tambahan fasilitas genset. Seperti yang dilakukan SMK Negeri 1 Bojongsari dan SMK Muhammadiyah 1 Bobotsari.

“”Saya berharap sekolah pinggiran juga memiliki prestasi yang tidak kalah dengan yang di kota. Tetapi prestasi itu harus dicapai dengan jujur. Prestasi oke, kejujuran yang utama,”  begitu pesan Bupati di setiap sekolah yang dikunjungi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan menuturkan, pelaksanaan UN tahun ini ada dua sistem yang diterapkan yakni Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau juga disebut  Computer Based Test (CBT), yakni pelaksanaan UN dengan menggunakan media computer sebagai media ujiannya. Serta ujian nasional berbasis kertas atau paper based test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.

“”Di Purbalingga ada dua SMA Yakni SMA Negeri 1 Purbalingga dan SMA Negeri 2 Purbalingga serta 17 SMK yang menggunakan sistem UN-CBT ,”  jelas Tri Gunawan.

Tri Gunawan melanjutkan, jumlah peserta UN-CBT SMA sebanyak 644 siswa terdiri dari 352 siswa dari SMA Negeri 1 Purbalingga dan 292 siswa SMA Negeri 2 Purbalingga. Sedangkan UN-CBT SMK yang terdiri dari 11 SMK Negeri dan 6 SMK Swasta, terdapat 4.353 siswa.

“”Lainnya masih melaksanakan ujian dengan sistem PBK. Untuk tingkat SMA terdapat 14 sekolah dengan jumlah peserta UN 1.846 siswa, 7 MA/SMTK sebanyak 573 siswa dan 14 SMK dengan jumlah peserta 850 siswa,”  jelasnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Jiah Palupi Twihantarti mengatakan,  pelaksanaa UN hari pertama berlangsung aman dan lancar. Dari laporan yang diterima dinas, pada hari pertama ini terdapat sejumlah siswa tidak mengikuti UN.  Pada jenjang pendidikan SMA,  tidak hadir 4 orang yakni dari SMA Negeri 1 Purbalingga dan SMA Negeri 1 Rembang masing-masing 1 siswa, keduanya karena sakit. Kemudian dari SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga terdapat 2 siswa karena berhalangan tetap.

“Kemudian dari SMK tidak hadir 2 orang, dari SMK Ma’arif NU Bobotsari karena meninggal dunia beberapa hari yang lalu. Lainya dari SMK Negeri Bukateja sudah mengundurksn diri tetapi tetap terpasang di DNT (Daftar Nominasi Tetap-red),” jelasnya.

Ketidakhadiran lainnya dari SMK YPT 2 tidak hadir 1 karena sakit dan 1siswa SMK Muhammadiyah 1 Bobotsari tidak hadir karena sudah mengundurkan diri tetapi masih terdaftar di DNT. (Hardiyanto)