Semakin meningkatnya aktifitas Gunung Slamet akhir-akhir ini berupa gempa-gempa hembusan, serta letusan yang semakin sering terjadi, membuat warga terdekat di kaki gunung Slamet di wlayah Desa Kutabawa, khususnya Dusun Bambangan menjadi was-was.
Seperti diberitakan di media-media, baik lokal maupun nasional, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemda sekitar Gunung Slamet untuk mepersiapkan diri, serta harus membuat pernyataan siaga darurat, agar ada kemudahan akses dalam melakukan langaka antisipasi.
“Untuk itu saya minta kepada semua warga khususnya warga Dusun Bambangan, serta Desa Kutabawa dan masyarakat di wilayah Purbalingga yang terdekat dengan aktifitas Gunung Slamet agar tidak gelisah, kami pemda dan segenap unsur yang ada sudah siap untuk mengantisipasi segala hal terkait dengan aktifitas gunung tersebut,”pinta Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, dihadapan warga Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, saat meninjau kesiapan posko erupsi Gunung Slamet di aula pos pendakian Gunung Slamet Dusun Bambangan, Jumat sore (2/5).
Sukento menegaskan, dengan dibantu dari berbagai unsure, mulai dari TNI, Polri, SAR, Tagana, Pemda sudah siap mengantisipasi berbagai kemungkinan apabila sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari pembuatan jalur evakuasi, pendirian tenda-tenda pengungsian di wilayah Karangreja, Mrebet, Bobotsari dan Kutasari.
“Pokoke anteng-anteng baen (tenang-tenang saja),tinggal tunggu aba-aba, ikuti instruksi dari para pejabat yang berwenang, mulai dari pak kades, camat, serta aparat lainya. Apabila keadaan sudah membahayakan dan disuruh untuk mengungsi, maka perintah tersebut harus diikuti, kalau masalah sarana prasarana terkait dengan pengungsian pemda bersama aparat sudah menyediakan,”pintanya.
Mulai saat ini, tambah Kento, warga diminta untuk mepersiapkan diri dengan mengemasi barang-barang berharga yang ada, mulai dari surat-surat penting dan barang berharga lainya untuk ditempatkan di tempat yang aman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko, mengatakan, sesuai hasil rapat seluruh BPBD se Jawa Tengah di Semarang Jumat (2/5), bahwa BNPB Pusat dan Daerah, dalam waktu dekat akan mengadakan gladi lapang/pelatihan evakuasi bersama dengan lima kabupaten terdampak erupsi Gunung Slamet.
Rencananya, pelatihan tersebut akan melibatkan unsure BPBD Propinsi, TNI/Polri, SAR, Tagana, Dinsos dan PMI serta masyarakat.
Menanggapi masih minimnya rambu/tanda jalur evakuasi di lokasi, pihak BPBD Kabupaten Purbalingga melalui anggaran perubahan rencananay akan membenahi berbagai rambu tersebut, agar masyarakat dapat mengetahui dengan jelas kemana arah yang harus dituju ketika terjadi erupsi.
Saat posko tersebut, Bupati menyempatkan melihat aktifitas Gunugng Slamet, yang pada saat itu cuaca cerah, serta terlihat di kawah tersebut berkali-kali mengeluarkan asap hitam membumbung tinggi
Selain meninjau posko di Bambangan, juga meninjau posko erupsi Gunung Slamet di Kecamatan Bojongsari, yang berlokasi di Balai Pertemuan Karangbanjar, Desa Karangbanjar Kecamatan Bojongsari, serta meberikan bantuan berupa sembako di posko Bambangan yang diterima Koordinator SAR Kabupaten Purbalingga.
Turut serta mendampingi Bupati, Kepala Bappeda, Kepala DPU, Kepala Dindik, Kabag Humas Setda, Camat Karangreja dan Camat Bojongsari. (Kie_Man)