PURBALINGGA – Sebanyak 469 jamaah calon haji dari Kabupaten Purbalingga selama dua hari Rabu sampai dengan Kamis 27-28 Juli mengikuti manasik haji di Gedung Khong Wan Purbalingga. Pembukaan manasik dibuka langsung Bupati Purbalingga Tasdi Rabu (27/7) diikuti para jamaah calon haji serta petugas tenaga kesehatan haji daerah (TKHD) Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga.

Dalam sambutannya, Bupati Purbalingga Tasdi, menegaskan, bahwa apapun bentuknya, pelaksanaan ibadah haji di Purbalingga, panitia dilarang menarik pungutan-pungutan kepada para jamaah calon haji. Karena pada tahun ini selain sudah membentuk kepanitiaan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam Anggaran Penerimaan Belanja Daerah (APBD) sudah mengalokasikan anggaran Rp559 juta untuk membiayai semua keperluan semua jamaah dan panita. Menurut bupati, alokasi untuk kegiatan haji tahun ini merupakan terbesar sepanjang pelaksanaan ibadah haji yang dibiayai oleh pemkab, karena negara harus hadir membantu rakyat.

“Untuk pembiayan penyelenggaraan haji sebesar  Rp559 juta merupakan terbesar dari alokasi-alokasi pada sebelumnya, karena negara harus hadir didepan rakyat, begitu juga ketika jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci, pemerintah hadir dengan membantu  biaya penyelenggaraan haji dan saya tegaskan kembali, bahwa pelaksanaan haji tidak boleh lagi memungut biaya apapun, kecuali biaya untuk syukuran diinternal para jamaah dipersilahkan,”terangnya.

Bupati menambahkan, bahwa tugas panitia penyelenggara haji daerah adalah mengkawal persiapan jamaah haji Purbalingga mulai dari pelepasan-sampai dengan ke asrama haji Donohudan dan kembali ke Purbalingga kembali. Selain itu, untuk jumlah calon haji dari Purbalingga tahun ini sebanyak 470 orang yang meninggal satu orang sehingga jumlahnya tinggal 469 orang. Dari jumlah tersebut mereka terbagi dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama kelompok terbang (kloter) 12 berangkat  hari Jum’at  12 Agustus jumlahnya 355 orang, kemudian gelombang kedua kloter 53 berangkat tanggal 28 Agustus jumlahnya 113 orang dengan start dari Pendapa Dipokusumo.

“Kami bersama wakil bupati juga akan mengantar jamaah dari Purbalingga hingga ke asrama Donohudan,”ungkapnya.

Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Ibadah Haji Dan Umroh pada Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Purbalingga Mukhlis Abdilah menjelaskan, bahwa saat ini, persiapan penyelenggaraan ibadah haji oleh pihaknya adalah telah melimpahkan semua dokumen amaah calon haji berupa paspor untuk kloter 12 dan 53 ke kantor wilayah Kemenag Provinsi Jawa tengah untuk dibuatkan visa sekaligus juga pra manifest untuk dokumen penerbangan.

“InsyaAllah semua persiapan sudah dilaksanakan dan untuk semua dokumen jamaah berupa paspor untuk kloter 12-53 sudah dilimpahkan ke Kanwil Provinsi jawa Tengah untuk dibuatkan visanya serta sekaligus disampaikan juga  pra manifes untuk dokumen penerbangan,”jelasnya.

Menurutnya, pelaksanan haji untuk penerebitan visa untuk sisten E-Haji tersebut, dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi  pengusulannya adalah  per Kloter, sehingga masing-masing Kabupaten/Kota diambil kloter yang penuh terlebih dahulu. Sedangkan sisanya akan diakumulasikan dahulu dengan kab/kota terdekat agar bisa dibentuk kloter, baru diajukan visanya. Sehingga tahun ini sudah disosialisasikan, sekaligus agar bisa dipahami, karena jumlah jamaah di masing-masing kabupaten/kota tidak sama serta jumlahnya tidak genap, sehingga ada sebagian jamaah kabupaten Purbalingga yang ikut dengan jamaah dari daerah lain.

Sampai saat ini, sambungnya, belum ada permintaan pengunduran diri dari calon haji karena alasan lanjut usia, mengalami kehamilan, ataupun mengalami sakit. Jumlah jamaah calon haji adalah sebanyak empat orang, satu sebelum setelah terbentuknya kloter dan lainnya meninggal saat awal pelunasan biaya haji. Sedangkan untuk mengantisipasi jamaah resiko tinggi (risti) seperti usia lanjut atau jamaah wanita hamil atau mengidap penyakit, maka kami sertakan petugas khusus Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang terdiri dari satu orang dokter dan dua paramedis dan ditambah petugas Tenaga Kesehatan Haji Daerah(TKHD, pungkas Mukhlis. (Sukiman)