PURBALINGGA – Belanja infrastruktur dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017 mengalami kenaikan kurang lebih sebanyak 10 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga bersama jajaran legislatif sudah mengetok APBD 2017 sebesar Rp2,53 triliun dan untuk belanja rutin atau untuk membangun infrastruktur yang pada tahun sebelumnya hanya pada kisaran 30 sampai 34 persen, untuk tahun2017 menjadi 48 persen
“Kita sudah ketok APBD sejumlah Rp2,53 triliun, untuk pertama kali dalam sejarah proporsi keuangan belanja publik dengan belanja rutin/pembangunan berubah dan saat ini sudah memasuki kepala empat. Yang untuk belanja rutin atau belanja tidak langsung sebesar 58 persen dan untuk belanja langsung sebanyak 48 persen. Sebanyak 48 persen atau setara dengan Rp893 milyar untuk membangun Purbalingga, sehingga ini terbesar sejak Purbalingga ada atau lahir, biasanya hanya 30 sampai 34 persen untuk infrastrutur dan sekarang 48 persen,”tutur Bupati Purbalingga Tasdi pada acara penyerahan penghargaan ASN dan Penjabat Kades di Pendapa Dipokusumo Kamis (29/12)
Menurut Bupati, sejak mengikuti pembahasan anggaran pada tahun 1999 ketika menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purbalingga atau 15 tahun yang lalu anggaran APBD kurang lebih Rp176 miliar. Dan terakhir diirnya di DPRD APBD sekitar Rp900 miliar, selanjutnya ketika menjadi (Wabup) sekitar Rp1 triliun lebih.
“Dan hari ini, saya dan Bu Tiwi menjadi Bupati dan Wakil Bupati memimpin Purbalingga lumayan bagus, karena apa? Karena dana yang untuk membangun lebih besar daripada yang untuk belanja rutin. Kalau kemaren sebelumnya untuk membangun perbandingan antara belanja rutin dan belanja langsung 64 persen 35 persen, sekarang menjadi 50 persen 42 persen,”ujarnya.
Untuk itu,sambung Bupati, pihaknya mohon maaf, karena pada tahun 2017 mulai membangun infrastruktur , terutam jalan dan jembatan, sehingga nanti banyak gangguan-gangguan seperti terganggunya listrik PLN, terganggunya telekomunikasi dan saluran air bersih. Karena pada tahun depan ada kurang lebih 97 titik jalan atau paket kegiatan jalan yang akan dilebarkan di sisi kanan dan kiri masing-masing satu meter. Diantara jalan yang akan dilebarkan ruas Purbalingga-Kutasari akan diselesaikan hingga Desa Meri. Kemudian pelebaran jalan Bobotsari-Karanganyar, Kertanegara, Karangmoncol, Rembang hingga Kecamatan Pengadegan sampai Kaligondang juga akan diselesaikan. Selanjutnya Ruas Timbang-Kejobong-Bandingan hingga Pagembrungan dan ruas Purbalingga-Padamara serta ruas Karangreja-Karangjambu dan Selaganggeng-Sangkanayu-Serang-Siwarak-Karangreja juga akan dilebarkan
“Nantinya lebarnya minimal sembilan meter dan maksimal 12 meter. Jadi jalan-jalannya semua lebar, selain itu lampu di sejumlah ruas juga akan diganti dengan yang lebih terang dan semua infrastruktur akan kami bangun tidak pilih-pilih,”ujar Bupati. (Sukiman)