PURBALINGGA – Sebanyak delapan perusahaan daerah (perusda) atau badan usaha milik daerah (BUMD) yang mengelola mulai dari jasa perbankkan, obyek wisata, perusahaan air dan lain sebagainya milik pemerintah kabupaten (pemkab) Purbalingga saat ini memberikan andil bagi pembangunan cukup besar. Delapan BUMD tersebut menyumbang untuk pendapatan asli daerah (PAD) Purbalingga sebesar Rp11 miliar per tahun.
“Jumlah Rp 11 miliar tersebut, merupakan sumbangan delapan dari BUMD serta penyertaan modal di Bank Jateng. Sedangkan PAD tersebut adalah bagian dari deviden/laba yang diperoleh pemegang saham masing-masing BUMD. Setoran untuk PAD diberikan setahun sekali setelah BUMD tersebut diaudit serta hasilnya disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau oleh bupati yang sahamnya 100 persen dimiliki oleh pemkab,”terang Kepala Bagian Perekonomian Setda Purbalingga Budi Susetyo melalui Kepala Sub Bagian BUMD Dan Lembaga Keuangan Agung Widiarto di sela acara Jalan Santai Keluarga (Jasaluga) PD Owabong Bojongsari Purbalingga, Minggu (12/4).
Hingga saat ini sambung Agung, pemkab Purbalingga memiliki enam BUMD sektor keuangan dan tiga non sektor keuangan. BUMD sektor keuangan meliputi PD Purbalingga Ventura, PD Bank Kredit Kecamatan (BKK) Karangmoncol, PD BKK Kejobong, PT BPR Syariah Buana Mitra Perwira, PD BPR Artha Perwira dan PD BPR BKK Purbalingga. Selain itu juga PD Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong), PDAM, dan PD Puspahastama.
“Urutan tertinggi penyumbang PAD terbesar ke pemkab adalah Bank Jateng, diikuti PD BPR BKK Purbalingga, PDAM Purbalingga, PD Owabong dan PD BPR Artha Perwira. Sedangkan faktor deviden adalah karena laba dan share modal. Sedangkan setoran PAD ke pemkab pada tahun 2015 yang jumlanya kurang lebih Rp11 miliar adalah atas hasil usaha/bagian laba tahun 2014,”jelas Agung. (Sukiman)