PURBALINGGA – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Purbalingga bersama Jamiyah Ahli Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdi Syu’bubiyyah (Jatman) Purbalingga menggelar Doa Bersama dan Manakib. Manakib dan doa bersama dilaksakanan di Pendapa Dipokusumo Sabtu (13/6) diikuti bupati dan ribuan Jatman Purbalingga.
“Selain membangun komunikasi dengan pemerintah serta komitmen menolak paham radikalisme juga untuk menciptakan itikhad Islamiyah.”terang Ketua Jatman Purbalingga KH Mohammad Syafi’i Abror di hadapan ribuan jamaah serta pimpinan FKPD.
Tujuan utamanya adalah kata Safi’i mempererat silaturahmi antar tarekat dan mengenalkan ajaran tarekat kepada seluruh masyarakat,
“Selain itu juga untuk mendoakan agar Purbalingga mendapatkan keselamatan serta kesejahteraan,”tandasnya.
Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto berpesan agar kegiatan rutin ini terus dilanjutkan. Selain itu, bupati juga mengajak agar, keteladanan Syaikh Abdul Qodir Jailani tentang kejujuran dan kelembutan hati perlu menjadi panutan masyarakat.
“Kegiatan semacam ini perlu dilanjutkan dimasa mendatang, karen banyak membawa manfaatnya untuk umat dan masyarakat. Selain itu keteladan Syech Abdul Qodir Jaelani juga perlu ditanamakan kepada umat. Seperti kejujuran dan kelembutan hati hatinya yang menyejukkan umat manusia,”tuturnya.
Bupati menambahkan, dengan keteladananan tersebut, manusia dalam bermasyarakat dituntut untuk rendah hati dan tidak sombong serta bersikap lemah lembut terhadap sesama.
“ Tidak seperti sekarang ini, banyak orang yang tidak jujur, mudah menyombongkan diri walaupun ilmunya baru sedikit serta kekerasan dengan mengatasnamakan agama . Selain itu, doa dari para ulama juga sangat diperlukan, agar semua komponen masyarakat dijauhkan dari segala malapetaka,”katanya.
KH Abu Tholib pengurus Idaroh Wustha Provinsi Jawa Tengah mengajak jamaah agar meninggalkan perbuatan yang merusak akhlak seperti berbohong, sumpah palsu. Selain itu juga untuk menjaga pandangan dari perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah.
“Jaga pandangan dengan menutup mata dengan segala perbuatan dosa, agar kita terhindar dari api neraka. Selain itu, jauhi perbuatan perusak akhlak seperti berbohong dan melakukan sumpah palsu,”pintanya. (Sukiman)