PURBALINGGA-  Memasuki hari pertama puasa pada bulan Ramadhan 1437 H, Bupati Purbalingga, Tasdi menyempatkan diri mengisi kuliah tujuh menit (kultum) setelah sholat Dzuhur. Kultum merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh karyawan-karyawati sekretariat daerah (setda) Purbalingga setiap bulan Ramadhan.

Dalam kultumnya Bupati mengingatkan kembali betapa pentingnya ibadah puasa di Bulan Ramadhan, dimana ibadah ini menjadikan orang semakin bertaqwa kepada Tuhannya. Selain itu juga berpuasa menumbuhkan jiwa disiplin. Sehingga orang yang taat beribadah maka akan berdampak pada kedisiplinan dalam bekerja.

“Walaupun sedang berpuasa, tetap harus bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas,” kata Tasdi, Senin (6/6). Bupati juga berharap pada bulan Ramadhan tahun ini bisa mendapatkan pengampunan atau maghfiroh dari Allah SWT.

Kepala Bagian Kesra, Muh Nurhadi mengatakan kegiatan kultum akan dilaksanakan setiap hari dimulai Senin sampai dengan Kamis, sedangkan untuk Jum’at akan dilaksanakan Tauziah. Pembicara kultum dan tauziah akan dilakukan secara bergantian, dengan mendatangkan para pembicara dari Kemenag dan tokoh ulama di Purbalingga.

“Tauziah pada Jum’at depan (10/6) akan diampu oleh Ustadz Abdullah Zain,” kata Nurhadi

Data dari bagian Kesra, untuk memeriahkan kegiatan amaliah Ramandan, juga akan dilaksanakan tarawih keliling di 18 kecamatan, peringatan Nuzunul Qur’an. Pemberian kesra kepada 1.011 guru madin dan pembantu pegawai pencatat nikah (P3N) sebanyak 385 dengan nominal masing-masing Rp 100 ribu.

Kemudian juga akan dilaksanakan buka puasa bersama tokoh agama, tokoh masyarakat. Juga akan dilakukan pemberian bantuan sarana dan prasarana ibadah kepada 85 pondok pesantren/panti dan 1.000 ulama/tokoh agama.

Untuk menjaga cipta kondisi menjelang Bukan Romadlon Pemkab Purbalingga juga telah menerbitkan surat Edaran Bupati yang berisi tentang penutupan hiburan malam selama sebulan yakni h-2 dan h+2 Ramadhan. Sedangkan untuk warung makan yang buka di siang hari agar menjaga penampilannya supaya tidak vulgar.  (Sapto Suhardiyo)