PURBALINGGA – Paguyuban Perantau Purbalingga di Jakarta yang tergabung dalam Papeling bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga meluncurkan kalender 2016 dengan tema desa wisata. Kalender ini diedarkan ke 11 ribu ke komunitas perantau asal Purbalingga di Jakarta serta sejumlah tokoh masyarakat serta instansi.
”Kalender ini murni dibuat non profit dan untuk mendukung promosi pariwisata Purbalingga, khususnya desa-desa wisata,” kata salah satu pengurus Papeling, Hastono Setiyadi, Senin disela-sela audiensi dengan Kepala Dinbudparpora Drs Subeno, SE, M.Si dan Kepala Bidang Pariwisata, Ir Prayitno, M.Si di kantor Dinbudparpora, Senin (4/1).
Menurut Dino, panggilan akrab Hastono Setiyadi, ide untuk membuat kalender berawal dari pemikiran untuk mMembuang ego kelompok kecil untuk kepentingan yang lebih besar adalah hal yang luar biasa. “Sebagai sebuah paguyuban yang berdikari, kami ingin melakukan hal-hal kecil untuk Purbalingga. Berawal dari rapat pengurus yang memutuskan untuk tidak memuat gambar-gambar kegiatan papeling pada halaman-halaman kalender dan menggantinya dengan destinasi wisata di Purbalingga,” kata Dino.
Dino menuturkan, untuk mewujudkan gagasan membuat kalender 2016, dibentuk tim kecil yang akan merealisasikan gagasan tersebut. Semula berencana membagi konten kalender wisata dalam enam bagian yakni wisata religi, desa wisata, wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner dan wisata alam. Namun, hasil akhir memilih menampilkan desa wisata di Purbalingga. Team kecil pun akhirnya dikirim ke Purbalingga, untuk mendapatkan data-data dan hasil jepretan-jepretan terpilih. Fotografer Noto Susanto dan Hastono melakukan kunjungan dan komunikasi dengan Dinbudparpora Purbalingga dan juga dengan Kelompok Sadar Wisata di beberapa Desa Wisata di Purbalingga. Beberapa daya tarik wisata yang ditampilkan dalam kalender tersebut masing-masing keunggulan di desa wisata Kedungbenda, Panusupan, Tanalum, Siwarak, Limbasari dan Desa Serang.
“Draft Kalender yang sudah diputuskan bersama, kemudian ditawarkan ke sponsor untuk pembiayaan proses cetak. Walhasil, sponsor sangat tertarik dengan konten yang ditawarkan. Hasil akhir adalah sebuah kalender dengan konten desa wisata di Purbalingga yang cukup menarik dan apik,” kata Dino.
Tim Kreatif tidak berhenti sampai disitu, promosipun dilakukan untuk distribusi kalender. Hasil akhir yang diharapkan adalah datangnya para wisatawan/wisatawati domestik ataupun mancanegara untuk berkunjung ke daya tarik wisata di Purbalingga sehingga perputaran perekonomian di Purbalingga terakselerasi dengan baik.
Pengurus Papeling lainnya, Noto Susanto menambahkan, selain membuat kalender wisata, Pengurus Papeling juga menggelar acara promosi pariwisata bertagline ‘Mayuh Dolan Purbalingga’. Acara digelar Minggu kemarin (3/1) di stadion guntur Darjono.
Pada kegiatan tersebut, para anggota dan pengurus Papeling yang tengah pulang kampung untuk libur Natal dan tahun baru membagi selebaran dan kalender 2016 yang berisi promosi keindahan alam dan budaya Purbalingga. Mereka juga bekerjasama dengan Paguyuban Kakang Mbekayu Purbalingga (Kayulingga).
“Kami berharap langkah ini sedikit banyak bisa membantu memajukan pariwisata Purbalingga yang potensinya luar biasa dan tak kalah dengan daerah lainnya, ” kata Noto Susanto.
Noto Susanto, perantau asal Desa Serayu Larangan Mrebet yang berprofesi sebagai fotografer itu berharap dengan kegiatan ini, keindahan Purbalingga bisa semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Pengurus Papeling lainnya, Siti Fatimah, menambahkan hal itu merupakan bentuk kecintaan Papeling terhadap tanah kelahiranya. Ia berharap warga Purbalingga lebih banyak lagi yang berwisata di kotanya saja. “Mayuh dolan Purbalingga baen lah, Purbalingga itu keren, banyak keindahan tersembunyi yang dimiliki Purbalingga. Kita sebagai orang purbalingga harus ikut memajukan wisata kita sendiri,” ujar Siti, perantau asal Desa Larangan, Pengadegan itu.
Sementara itu Kepala Dinbudparpora Purbalingga, Subeno sangat menyambut baik dan apreasiasi dengan para perantau asal Purbalingga yang tinggal di Jakarta. Ditengah kesibukan mencari nafkah untuk keluarga, namun tetap peduli untuk memajukan Purbalingga, khususnya sektor pariwisata. “Kalender ini sangat mendukung upaya promosi pariwisata Purbalingga yang terus kami gencarkan. Disisi lain, kami juga menggenjot promosi wisata melalui media social, media cetak, media elektronik dan cyber media,” kata Subeno. (y)