PURBALINGGA , Pembangunan bandara wirasaba sebagai bandara komersil sepertinya akan terus berlanjut. Dikarenakan penyediaan dana cadangan untuk kerjasama bandara Wirasaba telah dianggarkan dalam anggaran perubahan tahun 2015 sebesar Rp 15 miliar.

Dana tersebut diambilkan dari dana rencana pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 34 miliar. Pengeluaran pembiayaan juga digunakan untuk penyertaan modal kepada PDAM, PT BPRS Buana Mitra Perwira, BPR Arta Perwira, PD BPR BKK, BPD Jateng dan PD Owabong sebesar Rp 18,24 miliar.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda), Kodadiyanto saat membacakan sambutan bupati mengatakan pembangunan bandara akan terus dilanjutkan. Hal tersebut sesuai komitmen bersama 5 kepala daerah yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen dan Wonosobo serta Gubernur Jawa Tengah.  Pembangunan bandara di wilayah bagian barat selatan Jateng akan terus diupayakan dalam rangka mendorong pertumbuhan dalam rangka mendorong pertumbuhan wilayah.

“Mengingat besarnya kebutuhan kontribusi anggaran untuk pembangunan bandara maka pada tahun anggaran 2015 perlu dibentuk dana cadangan,” kata Kodadiyanto

Kodadiyanto menjelaskan penyertaan modal bagi PDAM PT BPRS Buana Mitra Perwira, untuk meningkatkan sumber-sumber pendapatan guna meningkatkan kemampuan keuangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Penyertaan modal bagi PDAM dalam rangka pre financing untuk memenuhi persyaratan penerimaan program sambungan rumah.

“Sedangkan rencana penambahan modal bagi BPRS Buana Mitra Perwira digunakan untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan bagi peningkatan status dari kantor kas menjadi kantor cabang,” jelas Kodadiyanto pada saat penandatanganan KUA-PPAS Perubahan Tahun 2015, Kamis malam (14/8).

Ketua Bandan Anggaran, Tongat mengatakan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam KU PPAS pada perubahan tahun anggaran 2015. Perhatian tersebut antara lain persiapan kerjasama pembangunan bandara, pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan dasar.

“ Pengembangan desa wisata, moderenisasi tata kelola pemerintahan dan menyukseskan pelaksanaan pemilu bupati dan wakil bupati,” kata Tongat

Berdasarkan data Badan Anggaran, pendapatan tahun 2015 diproyeksikan mencapai Rp 1,55 triliun atau terjadi peningkatan sebesar 5,85 persen dari pendapatan yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 1,467 triliun. Pendapatan ini bersuber dari PAD diproyeksikan sebesar Rp 191,7 miliar, dana perimbangan sebesar Rp 910,5 miliar dan penerimaan yang sah sebesar Rp 451,46 miliar.

Sedangkan belanja daerah sebesar Rp 1,7 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 13,17 persen dari sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun. Belanja ini terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 1,06 triliun dan belanja langsung sebesar Rp 653,68 miliar. (Sapto Suhardiyo)