Pertumbuhan peserta KB Pria atau MOP di kabupaten Purbalingga masih lambat. Dari data di kantor Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) jumlah akseptor KB Pria MOP baru, sampai akhir tahun 2014 hanya sebanyak 68 orang. Sementara untuk MOW pada akhir 2014 sudah memperoleh 178 peserta MOW.
Kasubdi Pembinaan KB pada BKBPP Purbalingga Mukhsinun mengatakan, untuk pelayanan KB Pria saat ini sudah dapat dilayani di RSU Guteng dan Purkesmas Bobotsari. Untuk pelayanan di RSU Gutheng tiap bulan mampu melayani sampai 40 akseptor KB Pria, atau sekitar 400 orang dalam satu tahun.
Menyinggung lambatnya pertumbuhan KB Pria, Mukhsinun mengungkapkan, ada alasan psikis yang menyebabkan kaum Pria sulit untuk diajak berKB. Bahkan ada sebagian yang menganggap, masalah KB merupakan urusannya wanita.
Dari data di BKBPP jumlah peserta KB Baru sampai dengan bulan Juni 2015 sebanyak 11.462 akseptor. Jumlah peserta KB Pria MOP hanya 14 orang, sedangkan MOW sudah mencapai 412. Sehingga untuk penggunaan alat kontrasepsi mantap (kontap), prosentase pria masih sangat sedikit atau setara 0.12% sementara kontap wanita 3,59%.
Peserta KB Baru, tertinggi merupakan pengguna alat kontrasepsi suntikan, sebanyak 5.712, disusul implant 2.348, IUD 1.540, Pill 1.025 dan kondom 411 orang. (umang-kominfo)