PURBALINGGA  – Pelaksanaan haji tahun 1437 Hijriyah atau 2016 mendatangi, Purbalingga akan memberangkatkan calon haji sebanyak 452 orang. Jumlah sebanyak itu, berdasarkan data sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Purbalingga, namun belum final dan  masih dimungkinkan berubah.

“Untuk itu, kami pada minggu lalu, melaksanakan sosialisasi kepada 452 calon haji, salah satunya membahas kelengkapan data administratif ,”terang Kepala Kemenag Purbalingga Rochiman usai acara Penerimaan Jamaah Haji Kabupaten Purbalingga di Pendapa Dipokusumo, Kamis (5/11) yang dihadiri pipmpinan FKPD Kabupaten Purbalingga pimpinan SKPD dan jamaah haji tahun 2015

Rochiman menambahkan, sosialisasi kepada calon jamaah tersebut antara lain untuk menyiapkan semua yang berkaitan dengan data administratif. Salah satunya kelengapan pembuatan dokumen paspor.  Validitas data administratif persayaratan pembuatan dokumen paspor dan kelengkapan lainya seperti identitas juga harus lengkap.

“Hal tersebut sebagai antisipasi keterlambatan penerbitan visa seperti yang dialami jamaah haji kita beberapa waktu lalu karena juga terkendala data identitas, seperti kesalahan pada nama. Untuk itu, jangan sampai data yang diberikan ke penyengggara haji salah, walau hanya satu huruf,”pintanya

Dijelaskan Rochiman, sebanyak  415 jamaah haji Purbalingga terbagi dua kelompok terbang ( kloter ) dengan rincian 284 orang masuk kloter 6 bersama  jamaah calon haji dari kabupaten Banyumas. Selanjutnya 231 orang masuk kloter 7 bersama jamaah calon haji Kabupaten Banjarnegara.

Namun sempat terjadi keterlambatan pemberangkatan jamaah calon haji karena belum turunnya visa, sehingga penerbangan jamaah haji Purbalingga menjadi 8 kloter. Rinciannya  kloter 6 terdiri 266 jamaah kloter 7 terdiri  116 jamaah, kloter 11 terdiri 12 jamaah. Selanjutnya kloter 14 terdiriatas  9 jamaah, kloter 18 terdiri atas dua jamaah serta kloter 22 terdiri atas dua jamaah dan kloter 34 terdiri atas satu jamaah.

Dari  415 jamaah haji Kabupaten Purbalingga termasuk tiga petugas haji daerah, dua THPD dan satu TKHD, sebanyak empat jamaah haji yang meninggal dunia. Satu jamaah meninggal di, satu jamaah juga meninggal saat wukuf di Arafah, dan seorang jamaah meninggal di pesawat saat pemulangan, serta meninggal satu orang saat dirawat di tanah suci. Jamaah haji dari Purbalingga tidak ada yang menjadi korban musibah  jatuhnya crane di Masjidil Haram maupun saat lempar Jumrah di Mina.

Untuk kepulangan jemaah haji Purbalingga dari tanah suci sesuai dengan jadwal yaitu dimulai pada tanggal 30 September hingga 11 Oktober 2015. Keterlambatan turunya vis diharapkan tidak akan terulang lagi pada pelaksanaan haji di tahun mendatang.”Karena hal tersebut merepotkan panitia yang ada di daerah,”ujarnya.

Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo berharap, para haji dan hajjah diharapkan mampu membangun hubungan antar sesama dan Tuhannya serta menjadi maslahat bagi masyarakat.

“Setelah pulang dari tanah suci bapak ibu sudah menyandang haji dan hajjah, hal tersebut akan memberikan warna tersendiri bagi kehidupan  dilingkungan.Selain itu, masyarakat dilingkungan juga akan menempatkan para haji dan hajjah sebagai suatu panutan dan  sebagai figur serta ketauladanan bagi masyarakat jugamembangun hubungan antara Tuhan dan manusia. Selain itu, haji dan hajjah dapat  memberi maslahat bagi umat,’pintanya.

Menurut Budi, jamaah haji Purbalingga, dari tahun ke tahun ada peningkatan. Untuk tahun 2014 yang menunaikan haji sebanyak 379 orang, tahun 2015sebanyak  413 orang, dan untuk tahun 2016 mendatang sebanyak 452 orang. Itu artinya ada peningkatan  keampuan masyarakat Purbalingga untuk menunaikan ibadah haji, selain itu juga hal tersebut menunjukan  ada peningkatan kemapuan ekonomi. (Sukiman)