PURBALINGGA- Kembali Kabupaten Purbalingga mendapatkan rekor Muri untuk katagori Ibu menyusui terbanyak, dengan tempat yang sama dan dalam waktu yang bersamaan. Rekor ini diikuti oleh Ibu menyusui sebanyak 1.471 di GOR Mahesa Jenar, Kamis (11/8).
Eksekutuf Manager Muri, Sri Widayati mengatakan kegiatan ini resmi menumbangkan rekor muri yang sudah ada yang diperoleh Kabupaten Banyumas pada Desember 2013 sebanyak 991 peserta. Kegiatan ibu menyusui terbanyak di Kabupaten Purbalingga resmi tercatat di rekor muri yang ke 7.523.
“Kami anugrahkan piagam penghargaannya kepada bupati selaku pemrakasa dan dinkes sebagai penyelengara serta kemenkes sebagai pendukung kegiatan tersebut,” kata Widayati
Untuk bisa tercatat di rekor Muri harus ada 4 kriteria yang biasa dinamakan PPUL yang terdiri dari singkatan paling, pertama, unik dan langka. Dan kegiatan tersebut telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Muri dengan jumlah terbanyak.
Sedangkan Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan rekor Muri ini merupakan rekor salah satu prestasi yang dilaksnakan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Dari rekor Muri Ibu menyusui tersebut diharapkan dapat menurunkan kematian bayi di Purbalingga.
“Bagi ibu yang telah melahirkan hukumnya wajib untuk menyusui anak-anaknya tumbuh sehat,” kata Tasdi
Salain itu Bupati juga mewajibkan semua perusahaan di Purbalingga yang sebagian besar di dominasi oleh para wanita agar pelayanan kesehatan harus dilakukan. Terutama pelayanan terhadap ibu-ibu yang sedang hami atau telah melahirkan untuk bisa memberikan susunya kepada anaknya.
Pada kesemapatan itu Bupati juga menganti Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Panti Nugroho menjadi Rumah Sehat Ibu dan Anak. Pengantian nama itu diharapkan ibu dan anak di Purbalingga yang dirawat di rumah sakit tersebut menjadi sehat.
Sedangkan Kepala dinas, Yulianto Prabowo mengatakan pra kehamilan dan saat persalinan adalah momen yang paling didambakan oleh seorang ibu, oleh karena itu keselamatan ibu dan bayi harus menjadi perhatian oleh semua pihak.
“Tidak sampai disitu saja, imunisasi mulai dini (IMD), imunisasi dasar lengkap, dan pemberian ASI eksklusif juga harus diberikan secara ekstra untuk tumbuh kembang si bayi,” tambahnya.
Menteri kesehatan (menkes) , Nila Farid Moeloek mengatakan dilihat dari esensi kesehatan, ibu menyusui sangat baik bagi ibu dan si anak, karena asi tidak bisa digantikan dengan yang lain. Dengan memberikan dekapan dan belain kepada si anak, berdampak pada perkembangan IQ anak semakin baik.
“ Dengan IQ yang baik akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas yang kelak akan mejadi penerus bangsa yang kuat,” kata Nila
Menkes juga menambahkan dengan kesehatan yang baik diharpkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan bisa mengisi kemerdekaan dengan prestasi.
Pada kegiatan itu juga di luncurkan Kartu Purbalingga Sehat (KPS), peluncuran sistem informasi kamar kosong di rumah sakit sekitar Kabupaten Purbalingga yang berbasis android. Aplikasi tersebut bisa didonwload di play store dengan nama ER-RS (empty room-rumah sakit). Kemudian peluncuran sistem informasi dan manajemen puskesmas.
Sebelum kegiatan rekor Muri, Menkes juga sempat melakukan kunjungan di pembangunan Rumah Sehat Ibu dan Anak (RSIA ) Panti Nugroho. Kemuidian kunjungan ke PT Shum Shim sebagai perusahaan yang peduli terhadap program laktasi di perusahaan. (Sapto Suhardiyo)