PURBALINGGA , Menyikapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember mendatang, pemilih pemula diharapkan tidak ikut Golongan Putih (golput/netral). Golput walaupun merupakan pilihan hak setiap warga negara namun tidak dianjurkan.
Asisten Administrasi, Gunarto mengatakan pemilih pemula harus bisa menentukan sikap politiknya secara benar sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemilukada 9 Desember menjadi proses pembelajaran berdemokrasi bagi pemilih pemula.
“Ketidakhadiran seorang pemilih berakibat akan mengurangi legitimasi seorang pemimpin dimata rakyatnya,” ujar Gunarto saat membuka sosialisasi pemilih pemula dalam kegiatan Bakohumas ke 2 tahun 2015 di Gedung Graha Adiguna, Selasa (10/11).
Gunarto mengatakan pembelajaran berdemokrasi bagi pemilih pemula sangat penting agar carut marut berdemokrasi dan tarik ulur kepentingan politik tidak diapresiasikan dengan kegiatan anarkis. Namun di lakukan dengan mengedepankan logika dan argument yang sesuai dengan aspirasi yang berkembang.
“Sekecil apapun parsisipasi pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya, akan berguna bagi kepentingan masyarakat, walaupun tidak sekarang bisa dimasa yang akan datang”, ujar Gunarto
Kepala Bagian Humas Setda Purbalingga, Rusmo Purnomo mengatakan bahwa salah satu partisipasi pemerintah daerah (pemda) untuk mensukseskan pilkada serentak dengan mengadakan kegiatan sosialisasi.
“Dengan datang di tempat pemungutan suara dan cara mencoblos yang benar akan memberikan dampak kepada jalannya regenerasi kepemimpinan 5 tahun mendatang,” ujar Rusmo
Rusmo menambahkan kepemimpinan dengan masa lima tahunan ini untuk menjaga kesetabilan pemerintahan di purbalingga. Pergantian kemimpinan menjadi kewajiban kita bersama agar visi-misi Purbalingga bisa terwujud yang pada akhirnya akan mensejahterakan semua masyarakat.
“Pemilih pemula juga mempunyai peran besar dalam menjaga ketenangan, ketertiban, ketentraman dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Rusmo
Pembicara pada kegiatan tersebut ketua KPUD Purbalingga Sri Wahyuni dan ketua Panwaskab, Dewi Palupi Cahyaning Wiyati. Peserta sosialisasi sebanyak 51 orang perwakilan pengurus OSIS SMA/SMK, dimana masing-masing sekolah mengirimkan sebanyak 3 perwakilan dari 18 sekolahan. (Sapto Suhardiyo)