PURBALINGGA  – Bertempat di halaman Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Selasa (10/11) pelaksanaan upacara Hari Pahlawan Ke 70 Tingkat Kabupaten Purbalingga dipimpin langsung Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo. Turut hadir Pimpinan FKPD, pimpinan SKPD dan upacara diikuti pasukan gabungan TNI/Polri serta Satpol PP serta Linmas, ormas juga gabungan pelajar.

Disela pelaksanaan upacara, pesan-pesan pahlawan nasional dibacakan secara bergantian oleh petugas dengan khidmat. Pesan-pesan pahlawan yang dibacakan antara lain pahlawan nasional Nyi Ageng Serang, Jenderal Soedirman, Profesor Dr R Soeharso, Profesor Mohammad Yamin SH, Supriyadi dan Teuku Nyak Arif serta Abdul Mu’is juga Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I.

Nyi Ageng Serang dalam pesannya, bahwa “Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa karena orang yang dekat kepada Tuhan hidupnya tidak akan terperosok dan tidak takut menghadapi cobaan hidup, sebab Tuhan akan selalu menuntut serta melimpahkan anugerah yang tak ternilai harganya”.

Jenderal Soedirman berpesan, bahwa “Tempat terbaik saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of Zonder Pemerintah dan TNI akan berjuang terus”.

Dr R Soeharso memberikan pesan “Right or wrong my country , lebih-lebih kalau tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya”.

Profesor Mohammad Yamin SH  dalam pesannya, “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejara bangsa kita sendiri”.

Sedangkan Supriyadi dalam pesannya mengatakan, “ Kita yang berjuang jangan sekali-sekali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji tinggi”.

Dan Teuku Nyak Arif dalam pesannya “Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup bersama”. Serta Abdul Muis juga berpesan, “Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memmang mau berjuang”. Yang terakhir pesan Pangeran Sambernyowo,” Rumongso melu handarbeni(merasa ikut memiliki), wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan, mulat sario hangroso wani  (mawas diri dan berani bertanggung jawab).

Sedangkan Penjabat Bupati Purbalingga saat membacakan sambutan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa peringatan hari pahlawan dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan dan keteguhan untuk menggapai masa depan dengan terus bekerja dan bekerja. Hal teresbut dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera, sebagai cita-cita perjuangan bangsa yang termuat dalam sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu juga, sebagai momentum dalam rangka menumbuh-kembangkan nilai-nilai persatuan, kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

“Oleh karena itu, nilai kepahlawanan sejatinya tidak akan pernah usang atau lekang dimakan zaman. Karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dan direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa, sesuai dengan perkembangan zaman,”katanya. (Sukiman)