PURBALINGGA – Bupati Purbalingga H Tasdi mengaku optimis jumlah wisatawan akan naik seiring dengan akan dioperasikannya pangkalan udara (Lanud) Wirasaba menjadi bandara komersial. Dengan dibukanya bandara Wirasaba, tahun depan, akses dari berbagai kota besar di Indonesia ke Purbalingga semakin mudah.

“Kami meyakini, warga Jakarta yang saat ini memilih mengisi liburan akhir pecan ke Bogor, akan beralih ke Purbalingga. Jika Jakarta ke puncak Bogor yang memakan waktu 4 jam karena macet, nanti kalau ke Purbalingga cukup 45 menit,” kata Tasdi pada acara dialog dengan pelaku desa wisata di operation room Graha Adiguna, Kamis (12/5).

Acara dialog bertema ‘Pemberdayaan Potensi Desa Wisata di Purbalingga dan kendalanya’ itu direkam oleh Programa 3 Radio Republik Indonesia (RRI) dan akan disiarkan pada 16 Mei 2016 mendatang. Ikut menjadi narasumber dalam dialog itu Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, Pj Sekda Ir Susilo Utomo, M.Si, dan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Drs Subeno, SE, M.Si.

Menurut Tasdi, untuk mendukung pengembangan bandara Wirasaba, Pemkab tengah membebaskan lahan milik masyarakat seluas kurang lebih 4,2 hektar. Pembebasan tanah ini untuk memperpanjang landasan pacu. Saat ini, landasan pacu Lanud Wirasaba hanya 850 meter, dan nantinya akan diperpanjang hingga 1.500 meter dan bisa dilalui pesawat besar. “Ditargetkan, tahun depan bandara Wirasaba sudah bisa dioperasionalkan,” katanya.

Selain pembebasan lahan untuk perluasan landasan pacu dan areal bandara, Pemkab Purbalingga juga terus meningkatkan akses jalan dari berbagai arah menuju Wirasaba. Perluasan jalan itu seperti di wilayah Tidu Kecamatan Kemangkon, kemudian dari sisi Timur  jembatan Linggamas di Desa Kedungbenda, Kemangkon menuju Panican. “Pemkab Banyumas juga mendukungnya dengan merencanakan jalan baru dari depan Makorem 071/Wijaya Kusuma di Sokaraja menuju arah jembatan Linggamas disisi Barat,” ujarnya.

Tasdi juga menegaskan, pihaknya bersama wakil bupati mendukung penuh pengembangan desa-desa wisata di Purbalingga. Dukungan itu dalam berbagai hal, mulai dari pembenahan sarana prasarana jalan menuju desa wisata, peningkatan sumberdaya manusia, hingga promosi wisata. “Kami meyakini, pengembangan desa wisata akan mampu memberdayakan perekonomian masyarakat dan juga meningkatkan kesejahteraan masyaerakat. Hal ini sudah terbukti dengan keberhasilan pengembangan desa wisata Serang Kecamatan Karangreja dan Desa Panusupan, Kecamatan Rembang. Jumlah kunjungannya sudah cukup tinggi,” kata Tasdi.

Tasdi menambahkan jumlah kunjungan ke desa wisata tahun 2015 mencapai 276 ribu orang. Jumlah terbanyak disumbang oleh desa wisata Serang yang mencapai 221.480  wisatawan. Sementara pada tahun ini sejak Januari – awal Mei 2016 mencapai 125 ribu wisatawan.  Begitu pula jumlah kunjungan wisatawan di Desa Panusupan, tahun 2015 sebanyak 14.074 orang. Pada tahun 2016 ini  sejak Januari hingga bulan April 2016, tercatat sudah ada 50.308 wisatawan. Pada liburan tanggal 5 – 8 Mei 2016 kemarin, pengunjung mencapai 5.983 wisatawan.  “Kami yakin, jumlah kunjungan ke desa wisata akan terus meningkat, dan mampu mencapai satu juta wisatawan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinbudparpora Subeno mengatakan, pengembangan desa wisata mampu mengurangi angka kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan baru di desa. Persoalan utama yang dihadapi saat ini, lanjut Subeno, adalah persoalan kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan. “Melalui pengembangan desa-desa wisata yang saat ini sudah mencapai 15 desa, kami yakin bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi kemiskinan,” katanya.

Sementara dalam hal kunjungan wisatawan, Subeno menambahkan, jumlah wisatawan pada tahun 2015 lalu mampu mencapai 1,579 juta. Jumlah ini belum termasuk wisatawan ke desa wisata. Sementara pengunjung ke desa wisata sebanayak 276 ribu orang. “Melihat tren kunjungan ke desa wisata sejak awal Januari 2016 hingga saat ini, kami optimis wisatawan ke desa wisata pada tahun ini bisa mencapai 1 juta orang. Artinya, pada tahun 2016, total wisatawan ke Purbalingga bisa mencapai 2,5 juta orang, dan  Purbalingga optimis menjadi destinasi wisata utama di Jateng,” kata Subeno optimis.  (y)