PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Tasdi didampingi Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi Asisten I Pemerintahan Sekretaris Daerah Imam Wahyudi dan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Aset Daerah beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Ruang Ardilawet Setda Selasa (13/12) memberikan pembekalan kepada 31 Kepala Desa (Kades) terpilih hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 27 November Tahun 2016.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Purbalingga Tasdi mengatakan bahwa  pihaknya bersama Wabup dan jajaran terkait  menginginkan semua perhelatan pilkades berjalan lancar aman dan selamat tidak hanya saat pelantikan, namun bagaimana agar para kades terpilih selama enam tahun  kedepan  selama memimpin di masing-masing desa aman, selamat dan sukes.

“Karena suskes, selamat tidak hanya hari ini, tapi bagaimana kedepan membuktikan kepada rakyat yang sudah memilih kalian semua,”ujar Bupati.

Bupati  meminta agar pergerakan kecepatan pelaksanaan pelantikan ini perlu diikuti semua pihak terkait, dari sebelumnya menunggu 30 hari baru dilantik, namun untuk tahun ini pelantikan kades terpilih dipercepat.

“Sekarang saya sudah tidak mau lama-lama, karena diluar sana rakyat sudah menanti, rakyat sudah menunggu apa yang akan kita kerjakan dan apa yang akan perlu wujudkan untuk rakyat,”ujarnya.

Bupati meminta agar saat pembekalan semua kades akan dapat ilmu-ilmu penting dibidang pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan. Selain teori, ilmunya yang didapat nantinya  agar bagaimana praktek dilapangan.

Menurut Bupati, teori, knowledge (pengetahuan) dan skil (keahlian)penting namun penerapan dan implementasi  tersebut dilapangan akan seperti apa. Banyak ilmu pengetahuan menumpuk, banyak sarjana S1, S2, tapi ilmunya tidak dilaksanakan, sehingga tidak ada gunanya. Untuk itu, pihaknya meminta,  agar waktu yang diberikan dalam pembekalan  perlu dicermati dengan baik.

“Walau waktunya mendesak dan mendadak dan peserta hanya 31orang,  tapi ingat ketika  Presiden pertama memproklamirkan kemerdekaan Indonesia hanya dihadiri 40 orang. Namun gemanya, manfaatnya dari Sabang sampai Meruake diaraskan oleh 250 juta penduduk , begitu juga ke 31 desa merupakan ikon yang akan menjadi pemimpin di masing-masing desa , sehingga harapannya segera bekerja, buktikan untuk rakyat dimasing-masing desa,”pintanya.(Sukiman)