PURBALINGGA  – Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi memborong jajanan pasar serba seribu pada kegiatan Festival Jajanan Pasar dalam rangka Bulan Kemerdekaan Kabupaten Purbalingga. Sebelum membuka acara yang dipusatkan di pelataran parkir barat Stadion Goentoer Daryono, Bupati Tasdi sempat memprovokasi seluruh pejabat yang mengikutinya supaya menyiapkan uang untuk membeli jajanan pasar yang disiapkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) se-kabupaten Purbalingga.

“Kita hadir bukan hanya meresmikan tetapi ikut membeli apa yang sudah dibuat oleh rakyat. Sekaligus sebagai bentuk kebersamaan untuk mengembangkan jajanan pasar ini lebih bernilai ekonomi,” katanya sembari menata jajanan yang sudah dibeli bersama istri Ny Erni Widyawati Tasdi di mobilnya.

“Nanti kita bagikan kepada warga sekitar rumah di Karangreja,” lanjutnya.

Aksi borong jajanan juga diikuti oleh Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan suami Rizal Diansyah serta seluruh pejabat yang ikut hadir pada kegiatan tersebut.

Bupati mengaku bangga dengan kreativitas yang dilakukan para ibu-ibu yang telah mampu membuat produk lokal meski kebanyakan dari mereka berasal dari desa. Menurut Bupati, tinggal bagaimana Pemkab Purbalingga memfasilitasi baik dari aspek permodalan, pengelolaan manajemen dan pemasaran. “Termasuk kita harus sering mengadakan kegiatan seperti ini (Festival Jajanan Pasar-red) untuk mempromosikan mereka,” katanya.

Bupati Tasdi bahkan berencana pada perayaan Hari Jadi Purbalingga Desember mendatang, akan diselenggarakan festival kuliner yang lebih besar.

Sementara, Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi meminta potensi kuliner di Purbalingga dapat lebih dikembangkan sehingga mampu menjadi kuliner dan jajanan khas Purbalingga. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan UMKM di Purbalingga.Kita data potensi-potensi yang  dapat didorong untuk lebih berkembang dan dapat menjadi ciri khas kabupaten Purbalingga,” katanya.

Dukungan serupa dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Ny Erni Widyawati Tasdi. Dirinya mengapresiasi penyelenggaraan Festival Jajanan Pasar yang mengangkat potensi kaum ibu dalam membantu ekonomi keluarga. “Saya kira pada peringatan Hari Jadi Purbalingga dapat diadakan lebih besar lagi,” katanya.

Kasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM pada Dinperindagkop Purbalingga Adi Purwanto mengatakan kegiatan Festival Jajanan Pasar rutin diselenggarakan untuk mengangkat potensi-potensi lokal yang sudah berkembang di Purbalingga. Untuk kegiatan festival bulan kemerdekaan ini, menurut Adi diikuti oleh jajanan pasar yang berkembang diseluruh antero Purbalingga seperti daerah utara dari Desa Rembang, Sumampir, Bobotsari, Pekuncen, Goa Lawa dan lainnya. Juga diikuti para perajin dari Bukateja, Kutawis, Kemangkon, Pasar Badog, Pasar pagi Gang Sawo, dan dari Kajongan, Bojongsari.

“Di Purbalingga banyak sekali makanan tradisional  yang berkembang namun sudah mulai dilupakan. Kita kenalkan kembali melalui festival seperti ini. Sehingga masyarakat akan mengenal kembali makanan tradisional yang ada di Purbalingga. Harapan kita kemudian menyukainya,” jelasnya.

Adi Purwanto berjanji, pihaknya akan terus terus melakukan pembinaan untuk mengangkat kembali makanan tradisional tersebut sehingga bisa menjadi makanan tradisional yang khas Purbalingga dan bisa dicari oleh masyarakat luar Purbalingga. “Kedepan akan kita bina terus dengan memberikan kemasan yang lebih baik dan bisa menjadi oleh-oleh khas Purbalingga. Dengan demikian makanan tradisional kita akan lestari,” katanya. (Hardiyanto)