PURBALINGGA – Purbalingga Expo 2016 kembali digelar 20-23 Desember 2016 di halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Goentoer Darjono Purbalingga. Sebanyak 100 stand dari unsur Forkompimda, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan,  BUMD, Organisasi Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan dan UMKM menampilkan berbagai produk, informasi, dan potensinya masing-masing.

Purbalingga expo 2016 juga memfasilitasi para pedagang kaki lima dan berbagai pelaku usaha untuk ikut menyemarakkan gelaran expo sekaligus media promosi produk mereka dengan disediakan stand tersendiri yang dikelola oleh Paguyuban Pedagang Kaki Lima Purbalingga.

Purbalingga expo 2016 tidak hanya menjadi agenda kegiatan tahunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, namun tentunya ada esensi dari kegiatan expo yaitu utamanya sebagai media informasi bagi masyarakat atas hasil kinerja seluruh jajaran Pemkab Purbalingga beserta seluruh OPD selama 1 tahun.

“Kegiatan expo sebagai media pencerahan, pemberitahuan, pembelajaran sekaligus memberdayakan dan mengembangkan ekonomi kerakyatan,” demikian disampaikan Bupati Tasdi saat membuka Purbalingga expo 2016, Selasa siang (20/12).

Menurut Bupati Tasdi, expo tidak hanya sekedar membuat petak-petak saja, namun memotivasi berbagai potensi yang ada di Purbalingga untuk ditampilkan sehingga akan tergali hal-hal baru yang nantinya akan menjadi identitas Purbalingga.

“Sudah 186 tahun, maka momentum expo ini untuk menggali identitas Purbalingga, baik kuliner, wisata, budaya maupun produk lainnya,” kata Bupati Tasdi.

Pembukaan expo ditandai pengguntingan pita oleh Bupati Purbalingga Tasdi, didampingi Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, Ketua DPRD Kab. Purbalingga Tongat , Forkompimda dan segenap jajaran Pemkab Purbalingga, di depan gerbang masuk stand pameran. Bupati Tasdi dan rombongan berkenan berkeliling seluruh stand yang ada dan di beberapa stand diantaranya stand Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan juga di Kecamatan Kejobong serta stand yang lainnya, Bupati Tasdi menyempatkan diri menikmati air kemasan Banyuku, mencoba sepatu kulit lokal buatan Purbalingga serta mencicipi olahan kuliner khas Purbalingga.

“Saya yakin, kalau ide-ide kreatif terus dikembangkan, nantinya akan menciptakan identitas asli Purbalingga, dan nanti 2017 Purbalingga siap dengan program bela-beli Purbalingga,” demikian kata Bupati Tasdi.(taufiq.h)