PURBALINGGA – Sebanyak 32 orang anak terdiri 16 putra dan 16 putri pramuka penggalang  hasil seleksi terbaik ditambah enam orang pramuka penggalang putri berkebutuhan khusus yang merupakan kontingen daerah Jawa Tengah dari Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dilepas oleh Bupati Purbalingga Tasdi di Pendapa Dipokusumo Sabtu malam (6/8) untuk mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) Ke -10 Gerakan Pramuka Tahun 2016 di Cibubur Jakarta.

Pelepasan kontingen yang juga dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Purbalingga Trisnanto Srihutomo dan para pengurus Kwarcab serta orang tua peserta jambore ditandai dengan penyerahan bendera Pataka Pemerintah Daerah Purbalingga dan Pataka Kontingen Jambore Nasional oleh Bupati Purbalingga Tasdi kepada pimpinan kontingen.

“Tujuan dari kegiatan jambore nasional yang akan berlangsung 10 hari mulai tanggal 14-21 Agustus mendatang, adalah untuk membentuk watak, meningkatkan sikap kemandirian, ketrampilan dan persatuan serta kesatuan. Selain itu juga sebagai pramuka penggalang untuk berkomitmen terhadap penghayatan dan pengamalan kode kehormatan pramuka yaitu TriSatya serta DasaDarma,”terang Ketua Panitia Pengiriman Jambore Nasional Kontingen Kwarcab Kabupaten Purbalingga Subeno.

Dalam sambutannya, Bupati Purbalingga Tasdi meminta maaf, selama enam bulan kepemimpinannya bersama wabup belum dapat berbuat banyak serta belum menganggarkan maksimal gerakan pramuka di Purbalingga. Namun, pada Oktober mendatang Anggaran Penerimaan Dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2017 akan segera disusun dan nantinya dalam APBD tersebut akan mendesain agar semua kegiatan pramuka, baik diinternal maupun eksternal seperti pengiriman kontingen ke daerah maupun nasional akan ditanggung oleh pemerintah daerah.

“Kedepan, kami bersama ibu wabup akan mencoba agar nantinya mendesain  semua kegiatan pramuka baik yang diinternal maupun eksternal seperti pengiriman kontingen ke berbagai daerah maupu tingkat nasioanl, karena ini membawa nama harum Purbalingga maka kami akan bertanggung jawab semua kegiatan pramuka,”jelas bupati.

Selain itu, bupati juga tidak akan meninggalkan pramuka dan berkomitmen akan membangun dan membesarkannya. Karena dirinya menjadi besar seperti saat ini juga karena pramuka, bahkan, saat menjadi anggota pramuka, dirinya pernah punya impian menjadi peserta jamnas akan tetapi tidak tercapai.

“Namun tidak apalah, karena saya mempelajari  pramuka, mengamalkan tri satya dan dasa dharma pramuka, sehingga akhirnya Tuhan menentukan saya untuk menjadi bupati. Oleh karena itu,  sesuai  atas arahan/bimbingan  para pendahulu, kami tetap berkomitmen membesarkan pramuka, karena saya lahir dari pramuka walaupun sesibuk apapun bertugas menjadi bupati. Selainitu, manfaat/faedah dari pramuka juga sangat besar untuk membentuk generasi muda terutama generasi yang berkharakter, sehingga kami akan mengembangkan  serta berjanji tidak akan meninggalkan dan berkomitmen  membangun juga membesarkan pramuka di Purbalingga,”tuturnya. (Sukiman)