PURBALINGGA – Pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas seperti hak disabiltas untuk mendapatkan pendidikan, mendapatkan pekerjaan dan pemenuhan infrastruktur yang belum ramah difabel menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga khususnya dibawah kepemimpinan Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mempunyai komitmen yang salah satunya dalam visi misinya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Purbalingga termasuk para difabel.

“Karena difabel juga bagian dari masyarakat dan mempunyai hak sama, jadi nanti kami akan upayakan kedepan mereka lebih berdaya juga bisa memiliki ilmu di bidang-bidang tertentu. Nantinya pemkab juga berupaya dengan dinas terkait meningkatkan dan mengadakan pelatihan bagi difabel yang ada Purbalingga,”tutur Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat Buka Bersama Dengan Penyandang Difabel menyerahkan bantuan modal usaha dari Bank Jateng Purbalingga kepada Yayasan Pilar Purbalingga di Pendaapa Cahyana Sabtu malam (25/6).

Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga mengakui, bahwa pemkab belum sepenuhnya memberikan perhatian yang maksimal bagi difabel di Purbalingga seperti menyediakan sarana dan prasarana (sarpras) yang layak bagi difabel.

“Pemkab memang belum sepenuhnya memberikan perhatian yang maksimal bagi difabel di Purbalingga seperti menyediakan sarana dan prasarana (sarpras) yang layak bagi difabel. Tapi nantinya kedepan, akan berupaya dengan berbagai kebijakan tertentu,  sehingga menjadikan Purbalingga yang ramah terhadap difabel atau daerah inklusi,”tuturnya.

Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam sambutaanya mengatakan, atasa nama Pemerintah Kabupaten (pemkab) terimakasih kepada yayasan Pilar yang sudah berkontribusi dalam pembangunan di Purbalingga khususnya dalam pedampingan dan pemberdayaan kaum difabel

Wabup menambahkan, bahwa kaum difabel di Purbalingga masih cukup banyak kurang lebih jumlahnya  7400 orang, dari jumah tersebut  yang berusia produktif  5000 orang. Dari keseluruhan penyandang disabilitas di Purbalingga, baru sebagian yang bergabung dalam Yayasan Pilar Purbalingga.  Selama ini, yayasan tersebut telah memberikan kontribusi yang banyak dalam hal pemberdayaan  agar para disabiltas bisa mandiri, sehingga difabel mempunyai harkat dan martabat yang sama dengan masyarakat yang lain.

“Tentunya dari upaya yayasan Pilar tersebut, patut diapresiasi  dan pemkab mendukung upaya baik nya, semoga  ini  menjadi contoh masyarakat lainnya. Semangat para disabilitas untuk  bekerja dan mencari ilmu pengetahuan juga luar biasa, mulai dari pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) bagi disabiltas, pelatihan pembuatan pengolahan hasil ternak dan studi banding,”ujarnya.

Ketua Pilar Sri Wahyuni menuturkan, bahwa penyandang disabilitas sekali di Purbalingga masih banyak dan untuk merangkul para difabel  dari yayasan Pilar belum bisa merambah wilayah terpencil, seperti Karangjambu, Karangreja dan Rembang.  Untuk difabel yang sudah  bergabung, baru sebagian dari tuna daksa, sedangkan untuk tuna rungu dan tuna netra, masing-masing sudah punya komunitas, namun nantinya para difabel pelan-pelan mereka  akan dirangkul untuk bersatu .

Yayasan Pilar yang  bertujuan pendampingan, bukan semata-mata memberikan bantuan saja,  akan tetapi lebih mengutamakan memberikan pendampingan dan pemberdayaan agar disabiltas dapat hidup mandiri. Karena difabel di Indonesia masih termarginalkan.

“Kami bukan seperti yayasan yang kebanyakn hanya membagi-gabikan bantuan, tapi  kami adalah yayasan untuk memberi pendampingan dan pemberdayaan. Paling tidak harkat dan martabat mereka bisa sama dengan yang lain, karena difabel di Indonesia masih dimarginalkan, apalagi di Purbalingga, bahkan masih jauh dari harapan. Padahal dalam UU Penyandang Disabilitas, semua hak difabel itu ada, seperti hak untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan layak, itu masih jauh, apalagi untuk pemenuhan infrastruktur,”katanya.

Sri Wahyuni menandaskan, bahwa infrastruktur bagi penyandang disabilitas masih belum ramah bagi  kaum difabel, sehingga pihaknya tidak patah semangat serta berharapa, sedikit demi sedikit kedepan pemkab mulai menjadikan Purbalingga yang ramah terhadap difabel. (Sukiman)