Batik Polisi

PURBALINGGA – Ada yang berbeda dari penampilan anggota Polisi dijajaran Polres Purbalingga pada Jumat (2/10) ini. Mereka yang bertugas mengatur lalu lintas di sejumlah ruas jalan kota Purbalingga terlihat menggunakan slayer dari bahan selendang batik.

Rupanya, para polisi ini tak mau ketinggalan memperingati hari batik nasional yang memang jatuh pada 2 Oktober ini.  Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji, secara khusus memerintahkan seluruh anggotanya untuk mengenakan batik pada hari batik nasional sebagai penanda ditetapkanya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu.

Batik menjadi salah satu hasil karya anak bangsa  yang sudah diakui oleh dunia. Sehingga sebagai wujud rasa kepedulian kami, semua anggota Polres yang berjaga wajib memakai batik dari pagi hingga apel sore nanti,” tutur Kapolres AKBP Anom Setyadji, usai apel pagi di Mapolres setempat, Jumat (2/10).

Anom Setyadji mengatakan, kewajiban menggunakan atribut batik tersebut diperuntukan bagi seluruh anggota Polres dan Polsek jajaran untuk menggunakan batik berupa kain atau selendang yang diselempangkan. Bagi polisi pria, selendang batik dikenakan sebagai slayer yang di ikatkan di pinggang dengan ikatan di sebelah kanan. Sedangkan untuk Polwan memakai slayer yang di slempangkan.

“Hari ini jajaran Kepolisian Resor kabupaten purbalingga wajib memakai atribut property batik,” tutur mantan kapolsek Metro Tanah Abang ini. (Hardiyanto)