PURBALINGGA – Memperingati Hari Ulang tahun (HUT) ke-71 Palang merah Indonesia (PMI), puluhan relawan PMI Purbalingga melakukan aksi gerakan cabut paku di pohon. Aksi yang diikuti oleh Korps Sukarela (KSR), tenaga Suka Rela (TSR), dan anggota Forpis (Forum remaja Palang Merah Indonesia), mencabuti paku di pohon sepanjang jalan Isdiman, Sabtu 917/9).

Meski hanya menggunakan alat sederhana, seperti tang dan catut, para relawan PMI  terlihat bersemangat dan sekuat tenaga mencongkel paku-paku itu. “Iya nih agak susah, pakunya besar-besar. Tapi sudah lumayan sudah dapat banyak ini,” ucap Yanti, salah seorang pelajar yang mengikuti aksi itu.

Yanti berharap, gerakan serupa perlu digalakkan karena dapat menambah pengalaman dan kecintaan masyarakat khususnya pelajar untuk peduli dengan alam sekitar. “Aksi ini baru kami lakukan di sepanjang Jalan Isdiman, di sejumlah pohon di jalan lain masih banyak paku yang tertancap oleh pemasang iklan,” katanya.

Koordinator aksi, Rukmawan Suci Laswono mengatakan, seluruh paku yang dicabut lantas dikumpulkan. Setelah ditimbang, ada sekitar 2 kilogram paku. “Jumlah ini mungkin masih sedikit karena masih banyak paku, terutama yang besar dan menancap di atas batang pohon, yang sulit dicabut,” kata Rukmawan.

Menurut Rukmawan, tujuan gerakan ini untuk mengajak masyarakat agar belajar melestarikan tanaman dan lingkungan. Diharapkan, masyarakat tidak lagi sembarangan memasang beragam spanduk dan papan menggunakan paku di batang pohon yang sebetulnya dapat merusak pertumbuhan pohon.  “Agar pohon tidak menjadi tempat untuk pasang iklan. Karena tindakan itu sebenarnya mencederai pohon itu sendiri,” kata Rukmawan.

Usai melakukan gerakan aksi mencabut paku di pohon, PMI menggelar upacara,  tasyakuran dan diskusi bareng di markas PMI setempat.

Ketua PMI Purbalingga, Drs Suyitno mengatakan, PMI telah menginjak usia 71 tahun. Sepanjang usianya, aksi PMI telah dirasakan oleh setiap generasi, mulai dari generasi kemerdekaan, generasi yang mempertahankan kemerdekaan, generasi yang mengisi kemerdekaan, hingga generasi terkini dengan segala kemajuannya. “PMI telah terlibat dalam membangun generasi bangsa menuju negara yang beradab dan berkemanusiaan,” katanya.

Suyitno mengatakan, dalam perjalanannya, PMI menyadari bahwa membangun generasi berperikemanusiaan adalah pekerjaan yang panjang dan harus dimulai sejak usia dini dengan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama. Di kemudian hari, diharapkan akan tumbuh bangsa yang beradab, berkeadilan dan berkemanusiaan. Ini adalah sebuah investasi dan cita-cita besar.

“Pada peringatan hari lahir kali ini, PMI ingin terlibat dalam membangun karakter anak-anak sebagai usia dini untuk menjadi generasi berkemanusiaan. Oleh karenanya, salah satu kegiatan peringatan HUT PMI tahun ini dengan melibatkan pelajar yang tergabung dalam Forpis. Kami juga akan terus melakukan pembinaan terhadap PMR dalam segala tingkatan,” kata Suyitno. (*)