PURBALINGGA – Setelah secara resmi ditutup kegiatan Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Rabu (19/10) di Desa Bandingan Kecamatan Kejobong oleh Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0702 Purbalingga Letnan Kavaleri Dedi Safrudin yang disaksikan Bupati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Purbalingga dan masyarakat.

Berbagai hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan menjadi pekerjaan rumah pihak pemerintah dan masyarakat untuk dijaga dan dipelihara dengan baik. Selain itu, berbagai kegiatan proyek TMMD di Desa Bandingan yang sudah dilaksanakan seperti pembangunan jalan makadam, talud, brug/jembatan serta gorong-gorong plat beton masih harus disempurnakan.

Salah satu pekerjaan rumah pemerintah usai pelaksanaan TMMD tersebut adalah menyempurnakan jalan makadam yang menjadi infrastruktur aksesibiltas warga sekitar Desa Bandingan.

Menurut Kepala Desa (Kades) Bandingan Kecamatan Kejobong Miswanto Kamis (20/10) untuk pembangunan jalan makadam sepanjang 690 X 3 meter yang dilaksanakan dalam TMMD, jalan yang menghubungkan Desa Bandingan menuju ke Desa Penolih agar tahun depan segera dilakukan pengaspalan. Karena jalan tersebut menjadi salah jalan alternatif untuk menghindari kemacetan pada waktu hari pasaran.

“Harapan kami beserta warga Desa Bandingan, jalan tersebut untuk segera diaspal pada tahun depan dapat dilaksanakan, karena jalan tersebut sebagai jalan alternative untuk menghindari kemacetan pada saat hari pasaran,”jelasnya.

Sementara itu, Dandim 0702/Purbalingga Letkol Kav Dedi Safrudin yang bertindak selaku Ispektur Upacara menutup kegiatan TMMD Sengkuyung tahap II pada saat membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat mengatakan, bahwa program TNI Manunggal Membangun Desa telah dilaksanakan sejak tahun 1980 an dengan sebutan ABRI masuk desa,

“Program TMMD yang telah berlangsung lebih kurang 35 tahun ini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu, program tersebut juga masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat sebagian besar wilayah Indonesai merupakan daerah pedesaan sehingga keterlibatan TNI dalam membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur wilayah masih sangat relevan dan sesuai dengan koridor undang-undang,”jelasnya.

Diakhir amanatnya Dandim juga mengatakan, disamping sasaran fisik tersebut, pihaknya juga telah menyelesaikan sasaran non fisik berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang bela negara dan ketahanan Nasional. Menurut Dandim, pembangunan non fisik tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka memelihara dan memperkokoh jiwa dan semangat nasionalisme masyarakat dalam menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang dilancarkan melalui Proxy War, berupa maraknya peredara serta penyalahgunaan narkoba, masih exsisnya bahaya terorisme juga meningkatnya angka kriminalitas secara kualitas dan kuantitas.

“Oleh karenanya TMMD ini adalah upaya TNI AD dalam memperkuat dan memberdayakan ketahanan masyarkat sebagai potensi kekuatan wilayah,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut Dandim juga menghimbau agar senantiasa terus memelihara kebersamaan dan semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat yang sudah terbina dengan baik selama pelaksanaan TMMD serta untuk memelihara hasil program TMMD agar usia pakainya akan lebih lama dan manfaatnya dapat dinikmati oleh warga masyarakat dalam kurun waktu yang cukup panjang, pungkasnya. (Sukiman)