PURBALINGGA – Seni budaya lokal di wilayah Purbalingga ternyata masih ada dan perlu di uri-uri (dilestarikan). Salah satu budaya lokal Purbalingga yang perlu dilestarikan diantaranya adalah kesenian Dames, Kuda Kepang, Lengger dan seni budaya lainnya

“Seni budaya di Purbalingga banyak sekali, ada seni Dames, seni Kuda Kepang serta seni Lengger dan dan lainnya, bahkan untuk seni yang jarang ditemui di daerah lain adalah kesenian Dames,”tutur Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat menghadiri Apresiasi Seni Budaya Kecamatan Kejobong Senin sore (22/8).

Menurut Wabup, kesenian tersebut sudah jarang ditemui di daerah lain, sehingga melalui kegiatan apresiasi terhadap nilai-nilai seni budaya patut diapresiasi.

“Saya mengapresiasi kegiatan  para seniman dan seniwati di wilayah Kecamatan Kejobong yang sudah ikut berkontribusi dan melestarikan budaya khususnya budaya lokal seni yang ada di Purbalingga. Kegiatan tersebut, selain sebagai  wujud nyata serta kecintaan oleh para pegiat budaya lokal yang ada Purbalingga, juga mempunyai makna sebagai sebagai wujud menggalang kebersamaan, silaturahmi antar penggiat seni dengan warga masyarakat dan pemerintahan. Baik yang ada di kecamatan maupun kabapaten untuk  bersama-sama membangun Purbalingga khususnya dalam dalam rangka meningkatkan seni budaya di Purbalingga,”ujarnya.

Wabup menambahkan  kegiatan tersebut juga  sebagi ujuk  kebolehn,  kreatifitas serta  unjuk  inovasi sekaligus sebagai  sarana pembinaan seni budaya. Oleh karena itu pihaknya berterimakasih kepada Dinas Budaya Pariwisata Pemuda Dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga yang sudah ikut membantu dalam rangka pelestarian seni budaya di Purbalingga. Kegiatan tersebut juga bentuk memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat khususnya generasi muda atau anak-anak, sehingga mereka lebih mencintai budaya daerah sendiri ketimbang budaya asing

“Harapnya kedepan generasi muda agar  ikut meletasikan budaya lokal sehingga tidak punah, karena sebagi warga Purbalingga siapa lagi yang yang akan meletasikan.Jangan sampai budaya lokal Purbalingga tenggelam oleh budaya-budaya barat.  Karena untuk menjadi bangsa yang besar diperlukan kreatifitas, salah satunya adalah keratifitas dalam meningkatkan bidang seni budaya. Untuk itu, jangan hanya sebagai kegiatan seremonial saja. Teruslah berkarya dan berinovasi agar budaya lokal terus berkembang dan hidup,”pintanya.

Kepala Dinbudparpora Kabupaten Purbalingga Subeno menjelaskan, bahwa  pembinaan dan pelestarian budaya di Purbalingga menjadi tanggungjawab Dinbudparpora. Hal tersebut agar seni budaya di Purbalingga tidak punah. Di Kabupaten Purbalingga saat ini terdapat 307 kelompok seni, baik seni kontemporer maupun seni tradisional bahkan seni tradisiional yang hampir punah.

Dalam rangka untuk menghindari kepunahan tersebut,  pihaknya  telah melakukan kegiatan kegiatan untuk melestarikan seni budaya di Purbalingga, salah satunya  apresiasi seni di semua kecamatan Se-Purbalingga. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Anggaran Penerimaan Dan Belanja Daerah (APBD) mengalokasikan anggaran setiap tahun, bahkan untuk tahun ini jumlahnya semakin meningkat.

“Untuk tahun lalu dari APBD hanya mengalokasikan anggaran sebesar RP 5 juta dan tahun ini meningkat menjadi Rp 12 juta,”jelasnya.

Subeno menenambahkan, anggaran dan kegiatan pelestarian seni budaya diserahkanseluruhnya ke setiap kecamatan yang terpenting  intinya agar  seni budaya di kecamatan bisa tumbuh dan berkembang dan jangan sampai punah. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan  revitalisasi seni budaya yang hampir punah dan akan  di daur ulang kembali. Dukungan lainnya dari pemkab  untuk kegiatan seni budaya dengan mewujudkan pengadaan gamelan untuk lima kecamatan.(Sukiman)