PURBALINGGA – Kementerian Kesehatan RI mengapresiasi gerakan hidup sehat yang dipelopori oleh Bupati – Wakil Bupati Purbalingga.  Melalui berbagai program yang digalakan, Bupati Tasdi dan Wabup Dyah Hayuning Pratiwi berhasil menggerakan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh komponen masyarakat untuk merngubah paradigma sehat bukan hanya melalui program kesehatan saja.

“Ini sangat luar biasa. Bagaimana Bupati – Wakil Bupati, OPD, Camat dan seluruh jajarannya merespon program gerakan masyarakat membangun budaya sehat melalui berbagai aktifitas,” kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr. Bambang Wibowo, Sp.Og(K), Mars di Purbalingga, Selasa (15/11).

Dia hadir di Purbalingga dalam rangkaian acara Peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dirangkaikan dengan acara lokal Subuh Berjamaah Keliling dan Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) Gotong Royong. Subuh berjamaah keliling dan Gebrak Gotong Royong dipusatkan di Desa Bodaskarangjati dan Peluncuran Germas di komplek Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman desa Bantarbarang , keduanya di Kecamatan Rembang.

Menurut Bambang, apa yang sudah dilakukan pemerintahan di Purbalingga merupakan sebuah gerakan membangun sebuah budaya bagaimana mengajak masyarakat untuk berperilaku dan hidup sehat. Kalau sudah seperti ini, Bambang meyakini nantinya produktivitas masyarakat akan makin tinggi. Kalau produktifitas masyarakat makin tinggi, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat. ‘Dan itu, disini tinggal merawatnya,” katanya.

Bambang menandaskan, gerakan masyarakat hidup sehat tidak hanya dilakukan di sektor kesehatan saja, tetapi semua sektor terlibat. Dan itu sudah dicontohkan oleh Bupati dan Wakil Bupati melalui berbagai program seperti gerakan Subuh Berjamaah Keliling, Gebrak Gotong Royong, Rehab Rumah Tidak Layak Huni, Jambanisasi, Bupati – Wakil Bupati Ngantor di Desa, Sepakbola Kapuk dan lainnya.

“Gerakan ini menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintah pusat, pemkab, dunia usaha dan masyarakat. Seperti dicontohkan dalam Rehab RTLH misalnya ada bantuan pusat, pemkab membantu, organisasi masyarakat membantu dan masyarakatnya sendiri juga membantu,” tandasnya.

Bupati Purbalingga Tasdi menuturkan, sejak kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi langsung meluncurkan program yang menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat. Dalam program Subuh Berjamaah Keliling yang dilakukan setiap bulan memiliki tiga tujuan yakni tujuan spiritualitas, sosial dan budaya. Pada setiap kegiatan Subuh Berjamaah Keliling juga dilakukan rehab RTLH untuk mengubah rumah yang tidak layak huni menjadi rumah yang layak huni dan sehat.

Program lainnya dilakukan dalam Gebrak Gotong Royong yang didalamnya juga terdapat kegiatan kerja bhakti kebersihan lingkungan, gotong royong meningkatkan infrastruktur desa, Rehab RTLH, penyuluhan hidup bersih dan sehat, dan pemantauan jentik nyamuk.

Khusus untuk program Rehab RTLH, Bupati menandaskan, Pemkab Purbalingga berkomitmen menuntaskanya selama kepemimpinan dirinya bersama Wabup Tiwi. Tahun ini, pemkab Purbalingga merehab 2.150 unit RTLH dengan anggaran Rp 21,5 miliar. “Program ini telah dicanangkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Juga disengkuyung oleh berbagai komponen masyarakat seperti pemerintahan desa, organisasi masyarakat, dunia pendidikan, perbangkan, dunia usaha dan stakeholder lainnya,” jelasnya.

“Hari ini untuk program Jambanisasi, Purbalingga kembali mendapatkan Rekor MURI Rehabilitasi Jamban Keluarga Terbanyak. Yakni 4.444 buah jamban untuk masyarakat,” lanjutnya.

Tahun ini, pihaknya menganggarkan program jambanisasi sebanyak Rp 5 miliar untuk 4.500 jamban bagi masyarakat Purbalingga. Tasdi menargetkan, dalam lima hingga tujuh tahun kedepan di Purbalingga zero jambanisasi.

Kegiatan Subuh Berjamaah Keliling dipusatkan di Masjid Besar Jenderal Sudirman Darul Falah Bodaskarangjati, ditandai dengan penyerahan berbagai bantuan kepada masyarakat. Pada kesempatan tersebut Bupati berjanji membantu pembangunan menara masjid dan rehab MI masing-masing dengan 50 sak PC.

Usai dari Masjid Darul Falah dilanjutkan peninjauan pelaksanaan Bedah Rumah bantuan Kementerian Kesehatan. Total bantuan 25 unit rumah dimana 15 rumah diantaranya tersebar di wilayah kecamatan Rembang. Kegiatan Rehab RTLH juga dilakukan oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) Setda Purbalingga dengan anggaran Rp 10.050.000.

Usai Gebrak Gotong Royong kerjab hakti rehabilitasi lapangan desa setempat dan penanaman penghijauan, Bupati juga membantu Rehab Lapangan dan Gedung Kesenian masing-masing Rp 50 juta. Dana tersebut akan direalisasikan pada anggaran tahun 2017. (Hardiyanto)