IMG_3664

PURBALINGGA , Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan mengembangkan Pusat Peragaan (Puspa) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Daerah di Purbalingga. Pengembangan ini diawali dengan akan diberikannya 30 jenis alat peraga kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga. Alat peraga ini diperuntukan anak sekelas SMP sederajat.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinbudparpora, Subeno mengatakan kerjasama tersebut merupakan hasil dari pembicaraan yang panjang antara Bupati dengan Puspa Iptek. Kerjasama ini nantinya akan ditandai dengan MoU antara Bupati dengan Kemensristekdikti dalam hal ini Puspa Iptek.

Dengan dikembangkanya Puspa Iptek daerah di Purbalingga, Subeno berharap bisa menjadi wahana pembelajaran bagi anak didik. Wahana ini kedepan bisa menjadi embrio wisata pendidikan bukan hanya di Purbalingga namun bisa menjadi wahana pendidikan di Jawa Tengah.

“Puspa Iptek bisa menjadi multiplier effect, yang besar bagi masyarakat. Masayarakat dapat mengembangkan budaya edukasi terhadap produk-produk yang langsung dimilikinya,” ujar Subeno saat membuka Focus Group Discusion  (FGD) di Owabong, Selasa (12/5)

Sedangkan Asisten Deputi Iptek Masyarakat, Kemenristekdikti, Ahmad Dading Gunadi mengatakan puspa Iptek merupakan wahana untuk memberikan pengalaman nyata kepada pengunjung agar berinteraksi secara langsung melalui alat-alat peraga. Pengunjung diajak untuk memahami berbagai fenomena sains dan teknologi dengan pendekatan yang mudah, sederhana dan menyenangkan.

“Wahana ini dapat mengembangkan nalar, berinovasi dan mengkonstruksi ide-ide baru,”ujar Dading.

Atas komitmen Pemkab Purbalingga yang besar, lanjut Darding Kemenristekdikti akan memberikan dukungan berupa alat peraga, bimbingan teknis bagi pemandu serta pengembangan SDM bagi 20 orang untuk study banding ke luar negeri.

Selain itu Kemenristek juga akan mencari dukungan kepada berbagai kementrian agar Puspa Iptek berkembang, seperti Kemdikbud, Kemenpora dan kemendagri. Puspa Iptek ini diharapkan menjadi  sebuah investasi jangka panjang.

“Hasilnya nanti akan di petik 10-20 tahun yang akan datang. Yakni gerenasi yang kuat, kreatif, berkarakter, berjiwa inovatif dan memiliki sikap ilmiah,” ujar Dading

Selain dilakasanaan FGD, juga diadakan pameran Iptek selama 2 hari di Owabnong, serta workshop alat peraga terhadap 200 guru SLTP. Selesai FGD dilaksanakan tinjauan ke Sangaruli Prak, dimana tempat ini nantinya akan menjadi Puspa Iptek Daerah Purbalingga. (Sapto Suhardiyo)