DSC_0864

PURBALINGGA  – Aneka kreasi kudapan berbahan baku lokal non beras dan terigu dapat digunakan untuk mengurangi konsumsi jajanan tak sehat yang banyak dijajakan untuk anak-anak. Seperti beredarnya brownies sabu, permen yang mengandung zat adiktif, dan jajanan tak sehat lainnya. Karenanya kudapan berbahan baku lokal tersebut harus dikembangkan oleh para keluarga yang peduli dengan kesehatan anak-anaknya.

“Generasi penerus kita mulai sekarang harus diperhatikan sekali tentang makananya terutama makanan yang berbahan baku lokal. Kalau generasi kita tahunya hanya roti, suatu saat Amerika bikin terigu harganya mahal maka kita tak bisa makan apa-apa. Dan itu sangat berbahaya bagi ketahanan bangsa kita,” ujar Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Sudarli Heru Sudjatmoko, saat menghadiri Lomba Kudapan Berbahan Baku Lokal non beras dan terigu di Alun Alun Purbalingga, Kamis (28/5).

Menurut Sudarli, generasi sekarang harus kembali dikenalkan dengan jajanan yang sehat dari bahan bahan lokal agar kualitas hidupnya dapat meningkat. Selain itu untuk mengamankan ketahanan pangan bangsa kita agar tidak tergantung dengan bahan-bahan import.

“Anak kita harus tahu kalau singkong itu enak, muntul, ganyong dan produk turunanya juga enak. Apalagi sekarang kreasinya sudah semakin beragam dan nilai gizinya juga sudah memadai karena bisa dicampur dengan daging, ikan dan lainnya,” jelasnya.

Dia berharap, kegiatan yang diikuti 180 tim dari berbagai desa dan kelurahan di Purbalingga tidak hanya sebatas lomba untuk mencari kejuaraan saja. Namun pemanfaatan kudapan berbahan baku lokal ini dapat diaplikasikan oleh keluarga Purbalingga setiap harinya.

Sementara Bupati Purbalingga Sukento melalui Asisten Administrasi Gunarto menuturkan, selama ini  Pemkab Purbalingga sangat memperhatikan pengembangan kudapan berbahan baku lokal bukan beras dan terigu. Sehingga bersama TP PKK selalu mengadakan lomba seperti sekarang.

Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku beras sehingga mampu menghemat kebutuhan beras dan terigu yang masih banyak diimpor dari luar negeri. Disamping itu untuk memperkuat ketahanan pangan di Purbalingga.

“Mari kita geser penggunaan bahan pangan impor dengan memanfaatkan produk produk pangan lokal yang banyak tersedia di Purbalingga. Seperti sudah dicontohkan oleh Pak Heru (Wagub Jateng-red) dan Pak Sukento (Bupati) yang sangat komit dengan penggunaan produk lokal,” katanya.

Lomba masak kudapan berbahan baku lokal non beras dan terigu ini diselenggarakan oleh TP PKK Kabupaten Purbalingga bersama TP PKK Provinsi Jawa Tengah dan didukung oleh sejumlah sponsor. Lomba diikuti 180 tim dari TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan, TP PKK Desa, Organisasi wanita dan UMKM Purbalingga.

“Masing-masing peserta mendapatkan kompor gas dari sponsor,” jelas Ketua TP PKK Purbalingga Hj Erna Sukento.

Dari penilaian tim juri, kreasi produk kudapan Wingko Singkong milik Ny. Sunarti dan Ny. Eti dari TP PKK Desa Penaruban Kecamatan Kaligondang berhasil memenangi lomba tersebut. Sedangkan juara II diraih oleh pasangan Ny. Gesit dan Ny. Supri dari TP PKK Kecamatan Karangmoncol. Mereka membuat kreasi kudapan Boled Rose berbahan baku ketela yang dibentuk menyerupai bunga mawar. Kemudian tim dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Kesehatan Kabupaten berhasil menjadi  juara III dengan kreasi kudapan Sushi Kongyam. Ny Adji Sulastri dan Ny Lili membuat sushi ala Jawa berbahan baku singkong yang dilapisi daging ayam dan sayuran wortel, buncis dan bayam.

Lainnya, juara harapan 1 diraih tim dari TP PKK Desa Pagerandong kecamatan Mrebet, harapan 2 DWP Dinbudparpora dan harapan 3 tim dari Dharma Yekti Karini. (Hardiyanto)