PURBALINGGA – Sejak di canangkan pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH) oleh Bupati Purbalingga, Tasdi di bulan ke 9 mempunyai multiplier effect yang posiitif. Pemugaran RTLH tidak hanya di danai oleh APBD namun telah didanai oleh berbagai sumber. Antara lain dana CSR dari perusahaan, perbankan, siswa sekolah, PGRI dan Aparatur sipil negara (ASN).
Menurut Tasdi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan melakukan pemugaran RTLH, sehingga rumah menjadi lebih sehat dan berdampak pada keluarga yang sehat. Dari keluarga yang sehat nantinya dapat bekerja sehingga perekonomian keluarga meningkat, pendidikan meningkat, kesejehteraan otomatis meningkat.
“Dari pengusaha Korea sekarang telah terkumpul kurang lebih Rp 300 juta dan dari Bank Tabungan Negara telah konsisten setiap bulan menyumbang pemugaran RTLH untuk 2 rumah,” kata Tasdi saat Subuh berjamaah di Masjid Darul Falah Bodas Karangjati Rembang, Selas (15/11).
Sedangkan Camat Rembang, Suwarto mengatakan kegiatan RTLH di wilayah Kecamatan Rembang pada tahun 2016 sebanyak 142 unit rumah dengan total anggaran sebanyak Rp 2,39 miliar. Yang terdiri dari 93 unit dari APBD Purbalingga, 15 unit dari kementrian PUPR, aspirasi dewan 36 unit, BUMDes 33 unit, Alokasi dana desa 88 unit.
“Kemudian PGRI sebanyak 1 unit, SMPN 1 Rembang menumbangkan dana sebesar Rp 15 juta, SMPN 2 Rembang Rp 10 juta, Karyawan Setda Purbalingga Rp 10,5 juta serta dari profesi kesehatan sebanyak Rp 20 juta,” kata Suwarto.
Plt Kepala Kemenag Purbalingga Ahmad Muhdir mengatakan banyaknya dukungan tehadap program pemugaran RTLH merupakan salah satu fadilah pelaksanaan sholat subuh berjamaah. Didalam Al Qur’an dijelaskan pelaksanaan sholat subuh berjama’ah di saksikan oleh para malaikat dan manusia yang berjamaah sholat subuh setiap pagi akan didoakan oleh para malaikat.
“Sebagaimana Negara Turki mengalami kemajuan pesat baik bidang ekonomi, pertahanan dan keamanan serta menjadi Negara yang di segani oleh Negara-negara di Eropa karena presidennya mewajibkan sholat subuh berjamaah bagi umat muslim laki-laki,”kata Muhdir (Sapto Suhardiyo)