PURBALINGGA – Para guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian yang sangat penting dalam rangka sukses pilkada 2015. Peran tersebut harus dapat ditunjukan dalam menciptakan generasi pemilih cerdas dan rasional bagi siswa SMA/SMK/MA.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga Kodadiyanto mengharapkan  para guru PKn di tingkat SMA sederajat harus mampu memberikan pendidikan demokrasi bagi siswanya. Sehingga mereka nantinya menjadi generasi pemilih yang cerdas dan rasional.

“Ini harus menjadi komitmen bersama dengan memasukan pendidikan demokrasi ke dalam mata pelajaran PKn,” kata Kodadiyanto saat membuka Lokakarya Membangun Kesadaran Berbangsa bagi Siswa SMA Sederajat di Operation Room Graha Adiguna, komplek Pendapa Dipokusumo, Senin (2/11).

Komitmen tersebut, lanjut Kodadiyanto, menjadi penting supaya pendidikan demokrasi ini  bisa ditanamkan lebih awal kepada siswa SMA sebagai pemilih pemula. Isu pendidikan demokrasi bagi siswa SMA ini, jangan hanya bersifat temporer karena ada pilkada serentak. Namun harus dapat diterapkan secara permanen misalnya dimasukan dalam kurikulum menjadi bagian dari pendidikan kewarganegaraan.

“Biasanya dalam pesta demokrasi seperti pileg, pilpres dan lainnya selalu dikotori dengan praktek-praktek yang tidak elegan seperti money politik dan janji-janji politik yang tidak proporsional. Disinilah kita harus mulai bisa menjadi pemilih yang cerdas dan rasional,” tandasnya.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Satya Giri Podo mengatakan pemilihan umum merupakan salah satu cara konstitusional terbaik dan bermartabat bagi rakyat untuk berpartisipasi secara langsung memilih pemimpinnya. Dalam menggunakan hak pilihnya, masyarakat diharapkan mampu menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab dan bermartabat.

“Menjadi pemilih yang cerdas dan rasional dapat dilakukan dengan mengetahui peta politik dan kondisi social kemasyarakatan terbaru, bagaimana rekam jejak calon, program kerja yang ditawarkan dan menghindari iming-iming money politik dalam bentuk apapun,” jelasnya.

“Kita memilih harus dengan sadar dan perhitungan yang rasional bahwa calon yang dipilih akan benar-benar menjamin kelangsungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Sementara, Ketua MGMP PKn Kabupaten Purbalingga Mustari menuturkan, lokakarya dalam rangka menciptakan pemilih yang cerdas dan rasional harus ditindaklanjuti oleh MGMP PKn bahkan juga oleh stakeholder diluar sekolah.

Usai lokakarya, kesempatan bertemu dengan MGMP PKn SMA/SMK dan MA dimanfaatkan oleh KPU untuk memberikan sosialisasi tentang Pilkada Purbalingga.  “Saya berharap kerjasamanya karena dalam waktu dekat kami ada program Si POGA Goes To School. Yakni program sosialisasi pilkada yang akan menyasar ke 15 seko