PURBALINGGA – Upacara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 hari Minggu (26/6) di halaman Pendapa Dipokusumo dilaksanakan dengan khidmat dan lancar.

Upacara yang  dipimpin langsung inspektur upacara (irup) Bupati Purbalingga Tasdi dihadiri Wakil Bupati (wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, para pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Purbalingga, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan diikuti peserta dari unsur gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Polri, PNS Setda Purbalingga dan kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) pelajar dan organsisasi kemasyarakatan (Ormas) diakhiri penandatangan komitmen bersama untuk memerangi peredaran gelap narkoba diikuti seluruh peserta upacara.

Selain itu, untuk kelancaran operasional kantor BNNK Kabupaten Purbalingga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menghibahkan satu unit mobil Toyota Innova yang diserahkan langsung oleh Bupati Purbalingga  Tasdi kepada Kepala BNNK Purbalingga Suprinarto.

Bupati berharap, agar dengan dihibahkannya kendaraan operasinal tersebut program-program penanggulangan dan pemberantasan narkoba berjalan sukses dan lancar.

“Saya berharap, dengan dihibahkan kendaraan untuk operasional ini, program-program BNN berjalan suskes dan lancar,”tuturnya.

Saat membancakan sambutan Kepala BNN, dalam penekanan laju peredaran narkotika di Indonesia, bupati mengatakan, bahwa pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu langkah alternatif yang akan menjadi fokus dalam penekanan laju pererdaran barang haram tersebut, di Indonesia tahun 2015 sampai dengan Juni 2016 tercatat sebanyak 705 warga di wilayah rawan dan rentan telah mendapatkan pelatihan peningkatan kemampuan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan life skill.

“Selain peningkatan kekampuan di daerah rawan penyalahgunaan narkoba, BNN melalui BNN Provinsi juga telah membentuk satuan tugas (satgas) anti narkoba di seluruh daerah di Indonesia dengan total jumlahnya 19.854 orang terdiri dari pelajar, mahasiswa, swasta, instansi pemerintah dan masyarakat,”tuturnya.

Melalui pemberdayaan masyarakat, sambung Bupati, diharapkan akan menjadi sebuah strategi jitu dalam menciptakan “people power” melawan jaringansindikat peredaran gelap narkoba. Selan itu, dalam rangka deteksi dini terhadap penyalagunaan narkotika di lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja, sejak tahun 2015 dengan April 2016 telah dilakukan test urine terhadap 186.533 orang, dimana teridentifikasi positif sebanyak 1.175 orang atau 0,63 persen. (Sukiman)