_MG_0936

PURBALINGGA  –  Kontribusi sektor pertanian di Purbalingga sampai saat ini menyumbang sekitar  30 persen terhadap PDRB. Sektor tersebut masih menduduki rangking tertinggi setelah usaha perdagangan, perhotelan dan restoran yang hanya sebesar 19,47 persen terhadap hasil pembangunan di Kabupaten Purbalingga.

“Untuk itu, saya berharap agar sektor pertanian di Purbalingga supaya terus dioptimalkan, karena sumbangan bidang pertanian terhadap PDB sebesar 30 persen. Itu artinya sektor pertanian menjadi andalan terhadap hasil pembangunan di Kabupaten Purbalingga,”terang Penjabat Sekda Purbalingga Kodadiyanto usai mencanangkan Gerakan Tanam Kedelai Bersama TNI di Desa Arenan Kecamatan Kaligondang, Jum’at (18/9).

Koda menegaskan, sektor pertanian merupakan ujung tombak ketahanan pangan nasional, sehingga sektor tersebut harus digenjot.

“Dalam rangka ketahanan pangan serta  untuk mencapai surplus beras khususnya padi dan sembilan bahan pokok. Sektor pertanian menjadi ujung tombak program tersebut, sehingga sektor tersebut perlu terus digenjot,”tegasnya.

Sedangkan kebijakan pembangunan di Purbalingga, tandas Koda, tertumpu pada empat pilar utama, yaitu program peningakatan ketahanan pangan, pengembangan sarpras pertanian serta agribisnis dan peningkatan kesejateraan petani.

“Untuk itu, lahan tadah hujan yang ada dioptimalkan  dengan pola tanam padi, jagung, kedelai atau pajale, sehingga target produksi  pajale tahun ini dapat tercapai. Sejalan dengan program pajale, saya mendukung dan mensukseskan gerakan tanam bersama TNI, sehingga ketahanan pangan di Purbalingga akan mantap dan kokoh,”ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Dan Kehutanan (Dintanbunhut) Kabupaten Purbalingga melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Dan Hortikultura Sukram menjelaskan, selain padi dan jagung, kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak di kembangkan di Purbalingga.

“Sasaran luas tanam kedelai di Purbalingga tahun 2015 seluas 218 hektar dengan target produksi 327 ton. Sampai dengan bulan Agustus, realisasi luas tanam 125 hektar dan total produksi 170 ton, produktivitasnya 13,6 kwintal per hektar,”terangnya.

Sukram menambahkan, pengembangan agribisnis kedelai di Purbalingga,  tahun ini mendapatkan kegiatan optimasi perluasan areal tanam kedelai (PAT).

“Kegiatan ini dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman kedelai. Sehingga terjadi penambahan luas tanam dan luas panen serta peningkatan produksi. PAT dilaksanakan pada lahan sawah maupun lahan kering dengan memanfaatkan lahan bera (terlantar), lahan bukan baru serta lahan potensial lainya dengan sistem monokultur maupun tumpangsari,”tuturnya.

Sukram menambahkan, PAT di Purbalingga akan dilaksanakan seluas 50 hektar melalui bantuan sosial kepada kelompok tani (Klomtan) dengan rincian, Kecamatan Kaligondang seluas 35 hektar, Kemangkon 15 hektar dan Padamara tiga hektar

“Untuk program tersebut dilakukan kerjasama dengan TNI AD. Sedangkan pemerintah memberikan bantuan kepada kelompok tani secara gratis, berupa paket sarana produksi lengkap yang meliputi benih kedelai bersertifikat, pupuk kimia, organik dan hayati juga pestisida serta sarana produksi lainya,”katanya.

Komandan Kodim 0702 Purbalingga Letkol Kav Dedi Safrudin mengatakan ketahanan pangan merupakan bagian tugas bersama. Sehingga TNI akan terus mendukung program nasional tersebut.

“Ketahanan pangan merupakan program nasional, sehingga TNI akan terus mendukung program tersebut. Pada intinya saya mendukung bisnisnya (pekerjaan) bapak-bapak petani, karena bisnisnya petani adalah adalah menanam, sehingga kalu tidak menanam, maka tidak akan ada bisnis. Intinya kalau petani bisa sukses dan hasilnya baik, ketahanan pangan nasional baik. Kalau ketahanan pangan nasional baik, maka Negara kita akan makmur,”pungkasnya. (Sukiman)