PURBALINGGA  – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Purbalingga yang jumlahnya mencapai puluhan ribu yang merupakan penggerak ekonomi kerakyatan perlu didorong agar tahu  teknologi informasi/internet. Dengan mengenal internet, melalui berbagai media sosial, seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya, para pelaku UMKM dapat mengakses perdagangan secara langsung dengan jaringan tidak hanya di Indonesia atau daerah sekitarnya saja, akan tetapi produknya dapat dilihat semua orang  di seluruh dunia.

“Dengan internet kita akan tahu model-model segala  produk  barang seperti yang kita inginkan dan dapat mengetahui kualitas serta harganya,”jelas Agus Winarno di Griya UMKM Purbalingga saat Pembukaan Forum Perajut Purbalingga Rabu (1/6).

Agus mencontohkan, dirinya pernah nongkrong di kantor post Purbalingga selama satu jam, didapatinya lebih dari tiga orang yang mengirimkan pesananproduk knalpot asal Purbalingga ke berbagai wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. Setelah diamati, ternyata banyak diantara mereka yang berwirausaha dengan jaringan internet atau daring atau bentuk usaha yang dapat diakses melalui medsos.

“Kalau knalpot saja bisa seperti itu, yang lain diharapkan juga meniru jejaknya. Namun untuk menunjang semua itu diperlukan SDM yang memadai. Khususnya bahasa asing agar tidak gagap berkomunikasi dengan jaringan asing atau setidaknya dapat menguasai bahasa asing,”jelasnya.

Untuk itu, sambung Agus, pelaku UMKM yang ada di Purbalingga, mau tidak mau, suka tidak suka harus dapat mengakses internet, karen ekonomi sekarang serba cepat dan digital. Dengan menjadirwirausaha atau pelaku UMKM serta memanfaatkan internet/daring  tidak akan mengantungkan lokasi dimana kita berada.  Kalau toko di pinggir jalan hanya bisa dilihat oleh orang lewat saja berbeda dengan internet.

“Akan tetapi kalau mempunyai toko atau jadi pelaku wirausaha dengan memanfaatkan teknologi internet, semua orang di seluruh Indonesia bahkan dunia dapat melihatnya, ibaratnya kalau toko dipinggir jalan hanya orang lewat saja yang tahu, akan tetapi kalau toko anda di internet, orang se Indonesia bahkan seluruh dunia mengetahui. Karena semuanya sudah bergabung diseluruh dunia, tinggal kuat-kuatnya kita memenuhi pesanan, ”tuturnya.

Selain itu, Agus berharap agar UMKM di Purbalingga dapat membuat produk barang yang selalu lebih baik dengan mengikuti selera pasar. Karena yang namaya entrepreuner/wirausaha harus  bisa membuat dan menjual. Kalau hanya menciptakan produk/barang, akan dipakai sendiri, untuk itu, wirausaha dituntut agar bagaimana menciptakan produk barang menjadi uang.

Untuk UMKM di Purbalingga, akat Agus, keberadaan tempat untuk pameran, belajar dan kegiatan terkait dengan UMKM difasilitasi di Griya UMKM. Ditempat tersebut para UMKM dapat belajar, workshop dan display barang, karena konsep tempat tersebut memfasilitasi para wirausaha secara bergiliran memanfaatkan tempat tersebut untuk belajar atau praktek membuat kerajinan mulai dari batik, rajutan, sapu sampai dengan membuat makanan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga juga  berkehendak agar keberadaan potensi lokal bisa maju, karena visi misi yang kelima dari tujuh misi  itu adalah salah satunya agar  bagaimana ekonomi Purbalingga maju berdasarkan potensi lokal yang dimiliki. Potensi lokal yang dimaksud adalah orangnya, semua bahan bakunya dan pasarnya berasal dari daerah setempat. Selain itu, potensi lokal diharapkan tidak hanya dipasarkan/dijual di Purbalingga, akan tetapi harus ke luar daerah, sehingga kalauhanya menjual di Purbalingga saja uangnya tidak dapat kemana-mana. Akan tetapi kalau potensi lokal dapat dijual keluar wilayah, uang dari luar akan ke Purbalingga.

Sedangkan keberadaan UMKM di Purbalingga sangat beragam, ada yang sudah maju, belum maju dan ada yang perlu dukungan dan dorongan. Sehingga pemkab, dalam hal ini, Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi (Dinperindagkop) Kabupaten Purbalingga mendorong supaya  pelaku UKM membentuk forum atau perkumpulan. Dengan dibentuknya forum-forum tersebut, nantinya akan ada interaksi dan asaling asah dan asuh. Untuk yang belum maju dapat membimbing mendorong yang belum maju agar lebih maju lagi. Selain melalui forum, pihakya juga selalu mendorong agar pelaku UMKM dalam membuat produknya lebih berdaya saing. (Sukiman)