PURBALINGGA – Ditengah maraknya berbagai penyakit masyarakat, seperti peredaran minuman keras (mira),narkoba, dan perjudian,  diperlukan peran dari semua pihak untuk mengurangi hal tersebut. Sedangkan peran serta ulama atau perkumpulam majelis taklim diminta untuk mengurangi hal tersebut, salah satunya memberikan pencerahan atau pendidikan  kepada umatnya untuk menjauhi dan memeranginya.

“Seperti yang diberitakan di berbagai media masa, berbagai penyakit masayarakat sudah semakin marak. Untuk itu, saya berpesan,dengan telah dilantiknya majelis taklim perempuan, berbagai penyakit masyarakat di Purbalingga dikurangi kalau bisa dihilangkan,”tutur Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto usai mengukuhkan Pengurus Cabang Majelis Taklim Perempuan (MTP) IPHI Kecamatan Se-Kabupaten Purbalingga Masa Bhakti Tahun 2016-2019, Senin (8/2) di Pendapa Dipokusumo.

Menurutnya, selain permasalahan maraknya penyakit masyarakat, tinginya angka putus sekolah tingkat SMP di Indonesia mencapai 1.200.000 anak-anak juga menjadi keprihatinan IPHI. Dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, hal tersebut berakibat pada tingkat kemiskinan, sumber daya manusia yang rendah serta kebodohan. Karena dengan kebodohan, dampaknya pada tingkat penghasilan yang rendah serta menyumbang angka kemiskinan di Indonseia. Selain itu, tingginya kemiskinan dan kebodohan, akibatnya  masyarakat dengan mudah melakukan  tindakan yang melanggar hukum.

“Dengan dikukuhkan MTP ini, masyarakat supaya diedukasi, untuk mengurangi penyakit masyarakat dan mengedukasi  pentingnya sekolah bagi anak-anak,”ujarnya.

Penjabat Bupati Purbalingga dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Kabupaten Purbalingga Muhammad Nurhadi mengatakan, dengan dikukuhkannya Pengurus Cabang MTP IPHI Se-Kabupaten Purbalingga, hal tersebut merupakan amanah yang harus dilaksanakan serta dipertanggungjawabkan. Dengan telah dikukuhkannya organisasi teresebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mendukung sepenuhnya niat baik serta tujuan mulia MTP IPHI di Purbalingga. Sedangkan  sebagai organisasi yang menghimpun para haji, IPHI merupakan organisai yang non partisan, independen sehingga keberadaanya  diharapkan dapat menghimpun seluruh para haji dalam menunaikan  kemabrurannya.

“Ditengah masyarakt, IPHI harus dapat mengamalkan prinsip ajaran Islam. Karena   Islam  adalah rahmat bagi seluruh umat manusia, sehingga keberadaan IPHI dapat memberi manfaat bagi masyarakat,”pintanya

Pengukuhan Pengurus Cabang  MTP IPHI se-Kabupaten Purbalingga masa bhakti 2016-2019 dipimpin langsung oleh Ketum IPHI Kabupaten Purbalingga serta mengukuhkan 18 pengurus tingkat kecamatan yang ada di Kabupaten Purbalingga. Dalam pengukuhan tersebut, hadir Ketua MTP IPHI Wilayah Provinsi Jawa Tengah Yuyun Afandi, Pengurus Daerah IPHI Kabupaten Purbalingga. Pengukuhan MTP IPHI Kabupaten Purbalingga dilaksanakan Desember 2015 dengan mengukuhkan Kunsiroh Munir sebagai ketua. Sedangkan visi organisasi tersebut untuk meningkatkan implementasi haji mabrur di tengah masyarakat, sehingga tercapai kondisi umat dan bangsa yang sejahtera lahir bathin. Misinya membudayakan potensi para hajjjah (haji perempuan) dalam melestarikan kemabrurran hajinya, menjadi teladan, panutan dan pilar peningkatan kualitas umat dan bangsa Indonesia. (Sukiman)